"Fi, Dafa suka buat origami ya?"
"Iya. Kok lo tahu?"
"Tadi gak sengaja lihat di lokernya dia."
"Oh. Kenapa aneh ya?"
Tita menggeleng, "Ah engak. Lo kan juga suka bikin origami."
"Boleh jujur gak?"
"Apa?"
"Ide buat ngirim lo surat origami itu dari Dafa tau, katanya biar romantis. Awalnya gue nolak, eh gak taunya lo suka ya kalau dibuatin surat origami?"
"Hah? Jadi?"
"Iya, surat- surat itu Dafa yang bikin, bukan gue!"
"Maksutnya?"
Dafi terkekeh geli lalu mengusap rambut Tita gemas.
"Surat ajakan kencan gue itu Dafa yang bikin. Bukan gue. Awalnya gue iseng lihat Dafa buat surat origami yang isinya ngajak kencan gitu, terus gue tertarik dan langsung nyuruh Dafa bikinin buat lo."
"Sebelum itu lo pernah ngirim surat origami buat gue gak?"
Kali ini Dafa tertawa, bahkan sampai memegani perutnya.
"Engak lah. Gue gak punya waktu buat bikin origami kayak gitu. Lo aneh- aneh aja sih Ta."
Dan setelah itu Tita pergi dari hadapan Dafi. Hari ini juga ia harus menemui seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Say [END]
Cerita Pendek[BOOK TWO] BOYFRIEND GOALS SERIES: Can't Say "Andai hidup itu semudah bacotannya Rio, sudah pasti sekarang gue bisa tertawa bahagia bareng lo Ta!" "Karena diam itu bukan berarti tidak berjuang." Copy Right 2017 Hujansoreini ❌DILARANG KERAS MENCOPY C...