➖008Z

1.5K 74 0
                                    

"Daf anterin gue ke kelas sebelah dong. Mau ambil bukunya Renina nih gue!"

"Lo ngomong sama siapa?" Sahut Dafa, Dafi terlihat acuh karena ia sedang menulis sesuatu di selebaran kertas.

"Sama lo babi. Gue kan ngelihatnya lo!"

"Lah lo manggilnya Daf doang. Gue kira lo manggil Dafi!"

Rio terlihat sebal, "Banyak cing cong. Burunan sih! Keburu bel juga!"

"Mau ngambil buku apa sih?"

"Matematika. Ada tugas ntar. Kelas Reina kan duluan tuh jadwalnya, kita tinggal nyontek aja ntar, gak usah mikir- mikir pusing- pusing!"

"Niat banget lo Yo!" Cibir Dafa sambil menyenderkan tubuhnya pada pintu masuk. Rio hanya melengos lalu menjitak kepalanya dan masuk ke kelas bertuliskan mipa dua itu.

Setelah beberapa menit, Rio kembali muncul dengan membawa buku big bozz bersampul pink polos.

Dafa sempat melirik nama dari buku bersampul pink itu.

Tita Hanifa (22)
Kelas : Mipa dua (II)

"Nama yang aneh!"

"Hah apanya yang aneh Daf?"

"Itu, nama yang ada di buku yang lo bawa!" Dafa berujar sambil menunjuk buku yang dibawa Rio dengan dagunya. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya. Berjalan dengan langkah cool.

"Gak juga. Yang ada nama lo yang aneh Daf."

"Nama gue gak aneh ya!"

Rio mencibir, "Kelakuan lo juga. Mana ada laki- laki datar, cuek, tapi suka bikin origami. Gak ada Daf kalau bukan lo!"

"Itu bukan gue yang bikin. Itu Dafi. Sumpah!"

"Hah? Masa sih? Kirain itu elo Daf!"

"Gue gak suka bikin origami. Bentuknya menye- menye. Gak jelas!"

Can't Say [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang