"Tita Hanifa?"
"Ya pak?"
"Selamat ya, untuk yang pertama kalinya dalam sejarah hidup mu kamu gak remidial matematika!"
"Hah? Masa sih pak?"
"Lihat saja, nih kertas ulangan kamu kemarin."
Tita ternganga. Nilai delapan koma nol dengan tinta warna merah berhasil membuatnya tersenyum bahagia.
"Makasih ya pak!" Seru Tita bahagia. Ternyata begini ya rasanya lolos dari remidial matematika. Antara senang campur lega berkumpul jadi satu.
"Kamu belajar yang rajin ya. Jangan lupa, buku panduan yang Dafa bikin itu kamu pelajarin terus!"
Kali ini Tita kembali syok.
"Kamu pacar Dafa kan? Kalau jadi pacar Dafa harusnya kamu suka matematika. Dafa itu suka sekali kalau sama pelajaran bapak!"
"Saya bukan pacarnya pak!"
Kali ini pak Hajroh yang terlihat syok.
"Terus yang di postingan instagramnya Dafa itu siapa kalau bukan kamu?"
"Hah? Instagram?"
"Iya. Kamu gak punya instagram?"
"Hehehe. Gak punya pak. Bikin kuota boros!"
"Pantes!"
"Bikin dulu gih. Kamu pasti seneng kalau lihat postingannya Dafa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Say [END]
Short Story[BOOK TWO] BOYFRIEND GOALS SERIES: Can't Say "Andai hidup itu semudah bacotannya Rio, sudah pasti sekarang gue bisa tertawa bahagia bareng lo Ta!" "Karena diam itu bukan berarti tidak berjuang." Copy Right 2017 Hujansoreini ❌DILARANG KERAS MENCOPY C...