➖0024Z

910 53 0
                                    

"Daf- Daf bentar deh, hape gue ketinggalan di tempat les deh kayaknya!"

"Hah? Kok bisa sih?"

"Gue lupa narohnya! Kita balik yuk! Belum lunas itu hape!"

Dafi terkekeh geli, mengacak rambut Tita, "Lo lucu banget sih Ta? Ya udah kita balik lagi deh, pegangan!"

Dua orang itu kembali memutar arah menuju tempat les.

"Daf lo itu beneran kembarannya Dafa?"

Dafi mengangguk dibalik kaca helemnya.

"Lo berdua mirip sih, tapi sifat lo berdua beda banget."

"Iya kalau itu mah jelas. Dafa itu walaupun cuek sama datar tapi dia bego banget Ta sebenarnya!"

"Hah? Bego gimana sih?"

"Dia itu sebenarnya orangnya lucu, ya mirip- mirip gue gini, tapi dia orangnya agak maluan jadi jatohnya jadi diem sama cuek. Padahal mah engak!"

"Kenapa emang? lo suka sama Dafa?"

"Hah? Engak. Apaan sih majenun!"

Dafi tertawa, "Iya juga gak papa kok. Dia sama Rio itu gak pernah pacaran. Dari masuk sma sampai sekarang!"

Mata Tita membulat kaget, "Hah? Beneran? Masa sih gak percaya gue!"

"Mereka berdua itu suka sama cewek, tapi ya gitu deh, gak tau juga gue!"

"Kalau Dafa mah percaya gue, orangnya aja kayak gitu. Kalau Rio mah gue masih ragu. Tampangnya aja kayak polayboy gitu!"

"Serius Rio itu gak playboy. Dia aja masih nunggu cewek yang dia sukai. Kalau gak salah sih udah tiga tahun ini. Kasian gue sama dia!"

Can't Say [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang