Can't Say [END]

➖0057Z

Suara sorakan terdengar begitu mengema seiringan dengan bola basket yang terlempar dari tangan satu ke tangan yang lain.

Tita semakin bersemangat saat pandangannya jatuh pada Dafi yang meneriakinya dengan senyum lebar. Bukan hanya itu saja Rio dan Reina pun ikut meneriaki nama Tita, semakin membuat suasana dua kelas itu semakin panas.

Pasalnya siang ini kelas Tita dengan kelas Rio maupun Dafi mengadakan pertandingan persahabatan yang dilaksanakan di lapangan basket sekolahan. Banyak cewek mipa satu yang histeris karena dua pangeran kelasnya menyemangati Tita yang berasal dari mipa dua.

Hingga babak terakhir, pertandingan itu di menangkan oleh kelas Tita. Dapat Tita lihat tatapan- tatapan benci dari para siswi mipa satu, namun Tita tidak perduli dengan hal itu karena ia tetap merayakan kemenangannya itu di kantin sekolah.

"Hape gue mana ya?" Tiba- tiba Dafi berceletuk membuat aktifitas Tita yang sedang menyedit jus apel pun terhenti.

"Nyari apa Fi?"

"Hape. Ilang deh kayaknya."

"Lupa naroh kali."

Dafi menempuk jidatnya, "Ketinggalan dikelas Ta, ambilin mau gak?" Pinta Dafi dengan raut memohon.

Kalau sudah begitu Tita akan segera menuruti permintaan Dafi karena setelah itu perempuan dengan baju basket bertuliskan Tita di belakang punggungnya itu berjalan menyusuri koridor hingga sampai di meja Dafi.

"Nyari apa Ta? Tumben masuk kelas?"

"Hape Dafi. Lo lihat gak Yo?"

"Di loker meja kayaknya, lo lihat aja!"

Tita segera menuju loker meja Dafi. Agak sedikit kaget saat ia menemukan berpuluh- puluh kertas dengan bentuk origami di loker itu.

"Yo ini lokernya Dafi kok banyak origaminya?"

Rio menoleh kebelakang, tersenyum penuh arti pada Tita.

"Itu bukan loker Dafi. Loker Dafi itu yang disebelahnya." Kata Rio.

"Terus ini loker siapa?"

"Itu lokernya Dafa."

Dan setelah itu Tita diam seribu bahasa.