Pagi itu suara bola basket yang bersentuhan dengan lantai sudah menjadi daya tari tersendiri bagi kebanyakan murid yang tidak sengaja melewati lapangan.
Disana di lapangan basket ada seorang laki- laki dengan rambut jabrik yang tertiup angin sedang bermain basket sendirian. Baju sragamnya tersibak ke belakang menyisakan kaos abu- abu polos di dalamnya. Laki- laki itu kemudian berlari sambil mendribel bola, sesekali ia melakukan tembakan bertubi- tubi pada ring hingga memunculkan decakan kagum bagi kaum hawa yang melihatnya.
"Dafa?"
Laki- laki itu menghentikan gerakan tangannya, memegangi bola basket dengan menggunakan kedua tangannya.
"Ayo main!" Kata Dafa lalu melakukan shot keras pada Rio.
Rio tertawa lebar, dua orang itu kemudian bermain basket bersama diikuti dengan beberapa temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Say [END]
Short Story[BOOK TWO] BOYFRIEND GOALS SERIES: Can't Say "Andai hidup itu semudah bacotannya Rio, sudah pasti sekarang gue bisa tertawa bahagia bareng lo Ta!" "Karena diam itu bukan berarti tidak berjuang." Copy Right 2017 Hujansoreini ❌DILARANG KERAS MENCOPY C...