Happy Reading & Enjoy All
Ketukan heels itu terdengar nyaring. Langkahnya sangat pasti. Dia menyeringai melihat dua pengawal berjaga yang terdiam di tempatnya menatap ke arahnya. Pengawal-pengawal itu terpesona padanya.
Perempuan itu menyerahkan undangan untuk bisa masuk ke pesta ini. Pengawal itu memeriksa dengan tidak fokus karena kehadiran perempuan yang sangat cantik dan sexy di depan mereka ini.
"Silakan masuk dan selamat menikmati pestanya..."
Perempuan itu membenarkan topeng yang menutupi setengah wajah cantiknya. "Of course, thank you." Dia menyeringai lalu melangkah masuk dengan anggunnya.
"Ya Tuhan, kenapa dia cantik sekali? Dan lihat tubuhnya... sangat sexy. Astaga... siapa namanya?" Bodyguard itu terdengar heboh begitu perempuan itu masuk. Perempuan itu mendengarnya dan hanya menyeringai tipis.
Semua laki-laki memang begitu ketika melihatnya.
Dentuman musik yang menghentak langsung terdengar begitu dia masuk. Suasana yang terasa asing tapi menyenangkan.
Matanya mengedar untuk mencari kawanannya yang entah di mana sekarang. Ada beberapa tamu yang memilih duduk anggun di kursi dengan meja bundar, lalu ada juga yang memilih duduk di sofa santai yang ada di ujung. Dan lebih dari separuh memilih berdiri dengan tubuh meliuk mengikuti dentuman musik.
"Tatiana!!"
Ada yang memanggil namanya dan itu membuat gadis bernama Tatiana langsung menengok. Itu suara temannya. Matanya mengedar dan bertemulah dia dengan perempuan yang memanggilnya. Tatiana mendekat.
"Kenapa lo telat, hah? Pesta ini sudah mulai sejak dua puluh menit lalu!"
"Gue sibuk." Hanya itu jawaban Tatiana. Dia mengambil posisi duduk di samping temannya lalu meminum martini milik temannya.
"Pertama kali dateng dan lo langsung spektakuler. Baju lo ini rancangannya Alexandre Vaunthier, kan?"
"Yap, Alexandre Vaunthier couture fall. Penglihatan lo masih bagus ternyata."
"Mata gue ini mata-mata bermerek. Begitu liat yang bermerek gue pasti langsung tahu. Perfect dress!"
"Lo juga cantik kali Jo..." Tatiana balik memuji temannya yang bernama Johanna itu.
"Ya gue memang cantik, tapi lo yang paling sempurna di sini."
Tatiana menggeleng dramatis. "Saudara tiri gue di sini dan lo tahu kan prinsip mereka? Merekalah yang tercantik."
Johanna memutar bola matanya jengah. "Oh, jadi mereka di sini? Mereka itu kayaknya queen of party deh. Setiap gue dateng ke pesta-pesta mereka juga pasti ada di situ. Ough, gue muak ngeliat mereka." Johanna menunjukkan ekspresi ingin muntah. Dia benar-benar muak.
"Ya kalo gitu nggak usah lo liat." Kata Tatiana sesantai mungkin.
"Lo tuh unik ya... saudara lo yang jeleknya kayak gitu aja suka pesta. Ya di sini mah jelek nggak masalah, yang pentingkan duitnya, tapi lo yang punya paket komplit kenapa malah nggak suka?"
Mata Tatiana mengedar dulu sebelum menjawab.
"Karena gue males cari masalah. Lo tahukan kalo saudara tiri gue itu nggak suka pake banget ke gue? Gue yakin kalo di pesta ini gue ketemu dia, pasti dia bakal ngelaporin ke bokap kalo gue macem-macem. Dan lo tahukan gimana cerdiknya mereka sampe bikin gue bener-bener bersalah di mata bokap?"
"Berarti hari ini lo nekad dong?" Johanna bertanya.
Tatiana mengangguk. "Sekali-kali menantang maut nggak masalah. Gue bosen, lagi banyak pikiran juga."
Johanna menatap temannya yang terlihat sedih. Semuanya yang dipakai Tatiana memang mahal dan mewah-mewah tapi itu tak menutupi fakta kalau temannya itu adalah perempuan termiskin dalam hal perasaan. Ada kenangan masa lalu yang membuatnya begini.
"Pake topeng cantik lo lagi dan kita dance di sana. Kita lupain masalah terkutuk yang ada!!"
Teriak Johanna bersemangat. Tatiana tersenyum. Dia meraih topengnya yang ada di atas meja lalu memakainya dan mengikuti jejak temannya, Johanna.
***
Tatiana dan Johanna bergoyang mengikuti dentuman musik. Walau berdesak-desakan, tapi sensasinya sangat luar biasa. Ini cukup untuk menghilangkan masalah meski hanya beberapa menit saja.
"Ternyata asyik juga yaaa!" Tatiana berteriak supaya Johanna bisa mendengar suaranya.
"Jelas dong! Makanya jangan cuma tiduran di apartemen doang. Nyeselkan lo sekarang."
"Iya, gue nyesel!!"
"By the way, di Kanada lo seneng kayak gini nggak? Eh di sana ada pesta kalangan borjuis nggak sih?" Tanya Johanna lagi.
"Jelas ada dong, tapi gue nggak ikut yang di sana. Males, nggak ada temen di sana. Di sini gue mau dateng karena ada lo!"
"Ah lo bisa aja... gue tersanjung ini!"
Tatiana dan Johanna tertawa dengan tubuh terus bergoyang.
"Eh gue haus nih, mau ambil minum dulu di tempat tadi. Lo mau ikut atau stay di sini?"
"Gue di sini aja... udah enak banget ini!"
"Yaudah gue pergi dulu ntar balik lagi. Bye!"
Tatiana mengangguk lalu melambai pada Johanna yang perlahan menjauh. Tatiana tetap bergoyang. Pikirannya sedang kacau di rumah makanya dia lari ke pesta ini.
Tatiana sendirian sekarang. Dia merasa asing tapi mencoba untuk bersikap biasa. Sama seperti tamu undangan lainnya yang terlihat biasa meski tidak saling kenal. Bahkan mereka berjoget sensual layaknya sepasang kekasih meski kenyataannya mereka tidak kenal satu sama lain.
Lalu saat sedang asyiknya bergoyang, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Pelukan yang sangat posesif dan intim. Mata Tatiana membulat dan mencoba memberontak. Tapi gagal karena semakin dia mencoba melepaskan maka pelukannya semakin erat.
"Dengarkan gue, cantik... siapapun lo, gue benar-benar membutuhkan bantuan lo. Dalam hitungan ketiga gue mau lo berbalik dan berakting layaknya kekasih gue. Gue akan bayar berapapun mau lo." Pria itu berbisik di telinganya.
Mendengar itu, amarah Tatiana langsung naik ke ubun-ubun. Laki-laki itu salah mencari mangsa jika ingin bermain-main. Tatiana bukan perempuan yang suka diajak main lalu dijanjikan sejumlah uang. Tatiana punya uang, sebanyak apapun yang dia butuhkan.
Gue bakal ngehajar lo sampai babak belur. Tatiana bertekad dalam hatinya.
TBC
Haaaiiii... setelah sekian lama nangkring dengan title TBA, akhirnya tengah malam ini aku memutuskan untuk mempublishnya. Semoga suka yaaa. Ditunggu vote dan komennya :) Selamat menikmati tokoh-tokoh baru aku :)
Setelah klik vote dan tinggalin komen, baru lanjut next, okay :)
18 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing You | #1 Twins Series
RomanceTidak semua orang yang hidup bergelimangan harta akan hidup bahagia. Itulah yang diyakini oleh Tatiana Adeline Aruan. Bukan tanpa sebab, tapi perempuan itu mengalaminya sendiri. Dia punya ayah yang kaya tapi dia tak pernah mendapatkan kasih sayangny...