Happy Reading & Enjoy All
Di tengah kefrustasiannya, Tatiana memilih membaringkan kepalanya di meja bar. Sudah malam dan seharusnya dia sudah pulang. Ada peraturan khusus yang melarangnya pulang larut malam.
Tapi untuk malam ini saja Tatiana ingin membangkang. Dia tidak peduli sudah pukul berapa ini, yang jelas dia tidak mau pulang. Melihat wajah Papanya hanya akan menambah sakit hatinya yang bahkan masih menganga lebar.
"Aku pesan whiskey satu..."
Tatiana memerhatikan dengan posisi kepala masih berbaring di meja bar. Ada pria tampan yang langsung duduk di sebelahnya sesaat setelah datang. Langsung memesan tanpa menunggu apapun. Dan yang pasti adalah kefrustasian yang memancar dari tubuhnya.
Bar memang tempat yang cocok untuk orang-orang yang butuh hiburan karena frustasi. Seperti dirinya.
Tatiana mengamati terus dengan senyum tipis terukir. Sepertinya otaknya benar-benar sudah tidak beres. Pria itu terlihat...
Familiar?
Tatiana langsung menegakkan posisi tubuhnya. Perempuan itu mengucek matanya untuk memastikan penglihatannya yang sepertinya mulai mengabur.
"Marcell Nasution?"
Entah kenapa Tatiana justru menyuarakan nama pria itu begitu saja. Apalagi dia yakin suaranya sampai ke pendengaran pria itu.
***
"Lo kenal gue?" Marcell menatap perempuan yang duduk di sebelahnya ini dengan alis bertaut. Jika perempuan itu memanggil nama Marcell, bisa saja dia mengabaikannya karena mungkin memang ada Marcell-Marcell yang lain. Tapi, perempuan itu memanggil nama lengkapnya.
"Lo di sini?" Tanya Tatiana dengan senyum lebar karena pengaruh alkohol. Alkohol benar-benar membuatnya sedikit kehilangan akal. "Gimana rasanya dinner sama mereka? Having fun dong lo di sana?"
Sebuah pertanyaan yang lagi-lagi membuat Marcell semakin bingung. Bagaimana mungkin perempuan itu tahu kalau dirinya habis makan malam dengan seseorang?
"Lo siapa? Dan gimana mungkin lo tau kalo gue habis dinner sama seseorang?"
"Gue?" Tatiana menunjuk dirinya sendiri dengan polosnya. Dia terkekeh sebelum menjawab. Dia benar-benar mabuk. "Gue lupa kalo lo nggak tau siapa gue. Okay, let me introduce my self, my name is Tatiana A—"
Kesadarannya kembali. Tiba-tiba saja ultimatum Papanya kembali terngiang-ngiang di kepalanya. Dia tidak boleh mengenalkan diri sebagai bagian dari keluarga Aruan. Tatiana menggigit bibir bawahnya.
Bisa saja Tatiana egois dan tetap memperkenalkan dirinya sebagai bagian dari keluarga Aruan. Tapi entah kenapa dia tidak bisa melakukannya. Dia benar-benar anjing peliharaan Papanya yang penurut.
"Sorry, kayaknya gue kebanyakan minum. Kepala gue pusing banget!" Tatiana mengelak. Dia berusaha untuk turun dari kursi bar-nya, tapi Marcell menahannya.
"Jelasin dulu baru gue bakal biarin lo pergi." Tatiana gugup. Perempuan itu menelan ludahnya dengan susah payah. "Lo tau nama gue dan lo juga keliatan kayak kenal gue dengan baik. Siapa lo? Gimana mungkin lo kenal gue sedangkan gue sendiri nggak kenal lo?"
"Asal lo tau, gue bukan orang penting kok. Gue bukan orang yang pantas dikenal atau bahkan dikenalkan ke orang lain. Gue bukan siapa-siapa..."
"...."
"Dan kalo tentang gue tau lo... of course, siapa yang nggak kenal lo? Anak dari keluarga terkaya di Indonesia. Lo tuh terkenal banget tau di kalangan kaum perempuan." Tatiana mencari-cari alasan dengan susah payah. Harapannya hanya satu, semoga saja pria itu percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing You | #1 Twins Series
RomanceTidak semua orang yang hidup bergelimangan harta akan hidup bahagia. Itulah yang diyakini oleh Tatiana Adeline Aruan. Bukan tanpa sebab, tapi perempuan itu mengalaminya sendiri. Dia punya ayah yang kaya tapi dia tak pernah mendapatkan kasih sayangny...