8. Hanya Penasaran

5.1K 499 8
                                    

Happy Reading & Enjoy All

"Laura, terima kasih atas tehnya dan juga tolong tunda meeting-ku selanjutnya. Aku harus mengobrol dengan temanku," Bobby Aruan mengendikkan dagunya ke arah Raymond Nasution yang duduk dengan menyilangkan kakinya.

"Baik Tuan," perempuan bernama Laura itu mengangguk dengan senyum manis lalu berpamitan undur diri.

"Apa kabar Raymond? Sudah lama sekali sejak terakhir kali kau kemari,"

Bobby menyesap teh yang dihidangkan oleh sekretarisnya, Laura. Dia tersenyum karena teh buatan Laura sangat enak.

"Aku hanya lewat dan teringat padamu, karena itulah aku mampir."

Bobby tergelak. "Aku yakin kalau kedatanganmu bukan hanya sekedar untuk mampir. Aku mengenalmu dengan sangat baik, Ray."

Raymond mengangguk-angguk saja. Daripada terus bertele-tele, lebih dari dia segera mengatakannya.

"Putraku ingin menemui putrimu."

Bobby mematung sejenak, mencoba mencerna semuanya. Setelah dia bisa mengendalikan dirinya, dia mencoba tersenyum ramah.

"Siapa namanya? Marcell?" Ray mengangguk membenarkan. Bobby menyeringai. "Putriku yang mana, Ray?"

Ray langsung saja tergelak mendengar kalimat Bobby barusan. "Aku tahu kalau sampai kapanpun putrimu hanya ada satu."

"Aku punya dua putri,"

"Dulu, sebelum yang satunya meninggal, Bobby." Raymond menegaskan dan membuat hati Bobby terasa nyeri sekali. Kenyataan yang sangat pahit untuk Bobby Aruan.

Bobby tersenyum miris. "Ya, sekarang aku hanya punya satu putri. Putri satu-satunya."

Bobby tersenyum tipis mendengarnya. Kenyataan bahwa dia memiliki dua putri dan salah satunya sudah meninggal memang menohok. Terlebih lagi dia tidak pernah memperlakukan putrinya yang masih hidup dengan baik.

"Apa Marcell pernah bertemu putriku? Dia tahu namanya?" Tanya Bobby pada Ray yang terlihat menggeleng samar.

"Mereka pernah bertemu, tapi kurasa dia tidak tahu namanya. Dia datang ke rumah untuk bertanya tentang putri sulungmu itu."

"Dan apa yang kau dan istrimu katakan? Apa kau memberitahukannya?"

Ray menggeleng dengan memainkan cangkir tehnya. "Aku hanya mengatakan seperti yang publik tahu, tidak lebih."

"Baguslah, aku bersyukur kau tidak membongkar semuanya pada anakmu, Ray. Aku sangat berterima kasih." Bobby menampakkan wajah penuh kelegaan.

"...."

"Apa anakmu sudah melihat wajah putriku?"

Ray mengangkat bahunya tidak yakin. "Marcell tidak melihat wajahnya. Aku lihat usahanya yang begitu keras untuk mengetahui siapa perempuan itu. Dia bahkan menggunakan informan pribadinya, tapi tetap tidak berhasil. Dan hari inipun dia berusaha mendekati Alberta. Aku menduga kalau dia ingin mengorek informasi dari Alberta tentang putrimu."

Ingatkan Bobby untuk langsung menanyai Alberta saat nanti dia pulang. Alberta sering sekali kelepasan membicarakan hal yang seharusnya tak dia bicarakan. Jika Alberta memberitahukan tentang Tatiana, maka nyawa putrinya akan dalam bahaya.

"Sebegitu inginnya Marcell untuk bertemu putriku?"

"Kurasa dia memang sangat ingin bertemu putrimu. Kau tahu bahkan dia memintaku untuk mengundang kalian sekeluarga untuk makan malam bersama dan tentunya dengan keluarga lengkap. Dia benar-benar berusaha keras untuk memenuhi rasa penasarannya."

"Dan kenapa dia melakukannya? Apa dia mencintai putriku?" Tanya Bobby berhati-hati. Masalah hati adalah masalah yang sangat sensitif.

Ray berkedip beberapa kali sambil berfikir. Perasaan Marcell tidak mudah ditebak tapi dia mencoba mengingat-ingat seperti apa anaknya ketika membahas putri Bobby Aruan.

"Mencintai? Kurasa tidak. Dia lebih ke... penasaran? Ya, hanya penasaran."

Dan setelah dilambungkan setinggi langit, Bobby Aruan kembali dihempaskan dengan begitu kasarnya ke bumi. Selalu seperti ini. Tidak ada laki-laki yang bisa diandalkannya. Mendengar itu Bobby Aruan langsung saja terkekeh sinis.

"Dan kalau begitu aku tidak akan membiarkan dia bertemu putriku."

TBC

Haiii... Sudah lama banget aku nggak apdet cerita ini. Semoga suka yaa... Jangan lupa vote dan komennya. See you on next chapter 😉😉

19 Januari 2018

Losing You | #1 Twins SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang