=== part 12- his plan (2) ===

6.6K 240 2
                                    

----- Author pov -----

Mobil yang menuju mansion sean berhenti karna penjaga mansion tersebut menghalangi jalan mobil yg di tumpangi Justin.

"Kenapa berhenti?" Kata Justin pada supir.

"Ada yang menghalangi jalan" kata supir tersebut, lalu supir tersebut mengambil pistol yang ada di dashboard lalu supir tersebut keluar dari mobil.

Justin, jack, dan Victor keluar dari mobil.

Lalu Justin melangkah kan kaki nya ke arah gerbang mansion sean.

"Open the gate!" Kata salah satu anak buah Justin.

"Jangan harap!" Kata penjaga mansion nya.

Saat Justin sampai di depan gerbang, tubuh nya di jegat oleh kapten anak buah nya. Ps: Author bingung oke mksd'a kapten itu kayak pemimpin anak buah nya Justin gitu lohh. Oke lanjut.

"Justin apa yang harus kita lakukan?" Kata kapten anak buah nya yang bernama rydon.

"Kita tunggu William, dia pakai helicopter pasti dia bisa langsung mendarat di dalam sana" kata justin.

"Okay" kata rydon.

Lalu Justin merogah kantong celana nya dan mengeluarkan handly talky, lalu dia menekan angka 1 dan menekan tombol yang ada di samping handly talky nya.

"Drtt... Will drtt.." ps: cerita nya suara gresek gresek nya kyk begitu okee. Lanjut

"Drtt... ya drtt.." kata William.

"Drtt.. kau langsung mendarat di halaman nya jangan di luar gerbang drtt.." kata justin.

"Drtt... iya aku mengerti drtt.." kata William. Ps: pliss jangan tanya kenapa gak pake hp aja komunikasi nya, biar keliatan keren dikit gitu. Oke lanjut.

Lalu Justin memasuk kan kembali handly talky nya ke dalam saku nya.

Tidak lama suara helicopter terdengar cukup nyaring, angin mengibaskan rambut dan jas yg di kenakan Justin.

Lalu 3 helicopter mendarat di halaman mansion.

Semua penjaga gerbang langsung mengerumuni helicopter, dan dapat di lihat penjaga penjaga tersebut bertarung, dan suara tembakan menggema.

"Cepat dobrak gerbang nya!" Kata rydon.

BRAKK

Gerbang tersebut roboh karna di dorong.

Dan yaa anak buah Justin turut membantu agen CIA untuk melawan para penjaga mansion ini yang semakin bertambah jumlah nya.

Ya mereka semua bertarung tanpa pengecualian.

Termasuk Victor tapi dia di bantu oleh William.

"Hoshh... hoshh" Victor tampak kewalahan melawan mereka. "JUSTINN!" Teriak Victor.

"Apa!" Teriak Justin.

William masih sibuk dengan pukulan nya. Dan jack dia bertarung di samping Justin.

"Ayo kita ke dalam!" Teriak Victor.

Dan di balas angguk an oleh Justin.

"Kau urus dia aku akan ke dalam" kata justin ke jack, dan di balas angguk an oleh jack.

"Ayok Will" kata Victor sambil menarik pergelangan tangan William.

Justin, Victor, William berlari ke dalam.

Tapi Justin lah yang terlebih dahulu sampai di ruangan, yaa ruangan yang berada Jessy dan sean. Para pengawal semua berada di luar.

betapa kagetnya Justin saat melihat Jessy yang duduk di atas single sofa, kaki di ikat, tangan di ikat, mulut di lakban dan sekarang mata nya juga di tutup dengan kain berwarna hitam.

Dan yang lebih mengagetkan lagi sean mengarah kan pistol ke kepala Jessy.

William dan Victor menghentikan kaki nya, mereka bersembunyi di balik dinding.

"Aku akan masuk terlebih dahulu dan kau mengendap ngendap ke belakang sofa besar itu mengerti?" Bisik William ke telinga Victor.

"Ya aku mengerti" balas Victor.

"Mana pistol mu" bisik William.

"Ini... buat apa?" Bisik Victor.

"Kau pakai ini" kata William sambil menyodorkan pistol berwana silver.

"Apa beda nya?" Kata Victor.

"Ini isi nya masih full, belum aku pakai" kata William. "Dan sekarang aku akan masuk" lanjut William.

Lalu William dan Victor melancarkan aksi nya.

"Hai Justin, ahh apa kabar teman lama?" Kata sean.

Mendengar nama Justin disebut Jessy langsung mendongak kan kepala nya.

"Cih! Bisa kah kau melepaskan yang bukan hak mu?" Kata Justin.

"Ha? Tentu saja tidak bisa. Kau tau dia bagai candu ku" kata sean sambil menunduk kan kepala nya dan mencium aroma Jessy di bagian leher nya.

Melihat itu Justin geram, tapi ada tangan kekar yang menghalangi langkah Justin.

"Apa mau mu?" Kata William tegas.

"aku? Ya untuk balas dendam!" Kata sean.

"Dengar bukan aku yang membunuh Hanna" kata Justin.

"Lalu kalau bukan kau siapa!? Jelas jelas aku melihat sendiri kau yang memegang pistol!" Kata sean.

"Dengar saat itu kan aku duluan yang masuk ke dalam mansion mu. Saat aku masuk, aku sudah melihat mayat Hanna tergeletak di lantai dengan berlumuran darah. Dan saat itu aku melihat pacar nya maksud ku Peter yang memegang pistol dengan nafas terengah-engah" jelas Justin.

"Lalu Peter berjalan menghampiri ku dan memberikan pistol itu ke tangan ku, dan dia berlari ke halaman belakang" lanjut Justin.

"Shhttt... aku sudah tidak mau lagi mendengar omong kosong mu Justin" kata sean sambil menunjuk jari telunjuk nya ke arah Justin.

"Yaa terserah kau! Jadi balas dendam mu sudah terpenuhi" kata justin.

"Tidak" kata sean tegas.

"Apa?! Balas dendam mu sudah terpenuhi lalu apa lagi?" Kata Justin geram.

"Itu dulu" kata sean.

"Maksud mu?" Kata Justin berusaha setenang mungkin.

"Yaa dulu memang aku menculik jalang kecil ini hanya untuk balas dendam. Tapi sekarang yang aku mau kau dan para anjing anjing mu itu pergi dari mansion ini" kata sean santai.

"Karna jalang kecil ini bagaikan candu ku" kata sean dia sedikit membungkuk dan menarik dagu Jessy dan mencium aroma leher jenjang Jessy.

"Kau tak tau untung!" Kata Justin geram. Tanpa sadar tangan nya mengepal hingga kuku nya memutih.





























----- Thanks for readers -----

Yeayy... jangan kaget author update nya hari Minggu. Jadi gini egghhmmm...

Jadwal hari Rabu mau Author hapus jadi jadwal sesuka hati Author yaeeyyy... :v (plakk)

Tp calm down tetap (di usahakan) update seminggu sekali (kalau beruntung lebih dari sekali dalam seminggu update nya) tapiii... hari nya gak nentu yaa...

Author juga greget pengen ngelarin ini cerita.

Udah itu doank..

Jangan lupa vote (wajib) dan comment (Author nya maksa).

Read📖 + vote🌟 + comment📝

Ig : lylptrii

ALL About You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang