----- Justin pov -----
Musik berdentum keras di gendang telinga ku.
Aku mabuk
Aku pergi ke club
Aku nekat pergi ke tempat ini
Aku melanggar janjiku
Aku pergi ke club bersama andreo, menghilangkan beban pikiran ku sejenak.
Melihat para wanita itu melanggak lenggok kan tubuh nya mengikuti alunan musik.
Mereka semua bersenang senang seolah olah mereka tidak memiliki masalah.
Kami semua satu tujuan datang ke tempat ini, yaitu membuang masalah yang ada di dalam pikiran, untuk sementara.
Aku menenggak vodka, tidak menggunakan gelas tapi aku langsung menggunakan botol.
Sedangkan andreo sedang asik bercumbu dengan bitch tepat di samping ku.
Aku tidak akan melanggar janjiku untuk tidak kembali menjadi seorang billionaire, tapi sayang aku melanggar janjiku untuk tidak datang ke tempat ini.
Maaf kan aku Jessy.
Bitch itu bangkit dari pangkuan andreo dan melenggang pergi.
Melihat bitch itu, entah mengapa aku tidak bernafsu dengan bitch itu.
"Kau tau an.. gadis itu keras kepala" aku melantur tidak jelas.
Dengan sayu aku melihat andreo yang aku rasa dia juga mabuk.
"Yaa bitch itu sangat handal" ucap andreo setelah menenggak vodka.
Kami tertawa terbahak-bahak, tanpa alasan.
Aku tau sekarang aku dan andreo seperti orang gila.
Andreo menatap ku dan menepuk bahu ku.
"Justinn.. kapan kau sampai ha? Astaga kau tidak mengabari ku dulu. Padahal aku sudah mempunyai rencana untuk menjemput mu dari bandara, lalu kita ke club untuk bersenang-senang" andreo melantur tidak jelas.
"Tunggu sekarang kita kan di club" ucap andreo lagi dengan mata sayu nya.
Dan kami tertawa lagi.
"Kau tau an? Sekarang kita seperti orang yang mabuk, padahal kita tidak mabuk" kata ku sambil menepuk bahu andreo.
"Hei.. kau benar Justin, kita seperti orang mabuk. Hahahaha"
Aku dan andreo tertawa lagi.
"Jessy ku yang keras kepala, dia tidak tau kalau sean mengincar nya di los angeles. Tanpa harus dia bekerja aku sudah mampu membeli kan lipstik nya" ucap ku melantur.
Andreo menggeleng kan kepala nya "tidak tidak... wanita itu tidak terlalu memerlukan lipstik, tapi mereka membutuh kan pakaian dalam"
Kami tertawa.
"Kau tau? Aku suka pakaian dalam yang berwarna hitam" ucap ku.
"Yaa aku juga, mereka akan sangat sexy bila menggunakan nya"
"Tunggu..." andreo menghentikan aktivitas ku yang sedang menenggak vodka.
"Hei Justinn... kapan kau sampai? Seharusnya kau menghubungi ku dulu agar aku men-" ucapan andreo tiba tiba berhenti.
"Heii lady, i Miss you" dia memangku bitch yang sebelumnya ia pangku.
"Sudah sangat lamaa kita tidak bertemu" ucap andreo.
"Hei Justinn... kapan kau datang, hei tunggu kenal kan ini salah satu bitch ter profesional di club ini. Apa aku benar lady?" Andreo menarik dagu bitch itu.
"Kau tau an kita seperti orang mabuk... its so funny, you know?" Sekarang aku benar-benar gila.
"Yaa bitch ini pasti sangat menyenangkan" ucap andreo.
"An kenapa kita di club?"tanya ku.
"Kau lupa! Dasar bodoh! Aku menjemput mu di bandara dan kita bersenang senang di club" ucap andreo.
Ada yang mengganjal di ucapan nya, seharusnya dia berkata 'kau yang menjemput ku Justin, kau datang ke rumah ku sore tadi dan mengajak ku ke club' seharus nya di bilang begitu.
"Ahh kau benar ann" dan mengapa aku menyetujui ucapnya.
Ini di bawah alam sadar ku.
----- Thanks for readers -----
Author update lagi...
Hutang Author udah lunas blom? 5 hari berturut-turut Author update👏👏👏
Author agak ngakak, oas ngetik part ini...
Jangan lupa vote and comment
Read📖 + Vote🌟 + Comment📝
Instagram : lylptrii
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL About You
RomanceDON'T COPY MY STORY! Jadilah pembaca yang bijak. Di cerita ini mengandung unsur kekerasan dan dewasa. Hargai author dengan cara vote dan comment, karena saran dan kritik kalian akan di terima untuk meningkatkan kualitas cerita. ---- "what are you do...