----- Author pov -----
Tok tok tok
"Masuk" kata seorang pria bertubuh tegap yang tengah memandang keluar jendela.
Ceklek
Jessy melangkah kan kaki nya dengan gugup.
Lalu sean membalik kan badan nya.
"Ada apa" kata sean dengan ekspresi dingin.
"A-aku... aku ingin pulang" kata Jessy sambil menunduk kan kepala nya.
"Pulang?" Kata sean mengangkat sebelah alisnya.
"I-iya" kata jessy.
"Cih... jangan harap" kata sean.
"T-tapi karir ku sekarang sedang turun. Sean ku mohon antar kan aku pulang atau izin kan aku pulang" kata Jessy dengan wajah memelas nya.
"Tidak, dan aku tidak peduli dengan karir mu!" Kata sean.
"Sebenarnya apa yang kau inginkan dari ku!" Kata Jessy mulai emosi.
"Aku? Cih! Aku cuma mau memanfaatkan mu untuk balas dendam!" Kata sean tegas.
"Balas dendam? Balas dendam ke siapa?!" Kata Jessy tangan nya sudah mengepal sendari tadi.
"Balas dendam ke justin! Dia telah membunuh adik ku!" Kata sean sambil membentak.
"Ha! Tidak mungkin! Justin tidak kenal kau!" Kata Jessy juga membentak sean.
"Cih! Sebelum kau kenal dia aku sudah kenal dia duluan! Jauh sebelum kah!" Kata sean membentak Jessy sambil menunjuk ke arah jessy.
"Tapi kenapa aku menjadi korban nya di sini!?" Kata Jessy mata nya mulai berkaca-kaca.
"Karna aku yakin di sana Justin pasti tersiksa karna telah kehilangan mu! Sudahlah!" Kata sean melangkah kan kaki nya menuju pintu dan melewati Jessy yang masih menunduk.
Braakk
"Hiks hiks... dia tidak mengerti, aku sudah mati mati an membangun karir ku. Aku membangun nya dari nol, dari aku bukan siapa siapa, dari aku hanyalah seorang wanita yang memiliki apa apa" kata Jessy sambil terisak sambil memeluk lutut nya.
"A-aku sudah berusaha kabur dari sini tapi hasil nya nihil, cih ini menjijikan aku seolah olah menjadi barang... entahlah apa nama nya!" Jessy masih terisak.
"Justin jemput aku" kata Jessy sambil meraung Raung.
Tanpa Jessy sadar sendari tadi sean menguping semua omongan Jessy.
Ada rasa sakit di hati nya, benci, dan menyesal.
"Maaf kan aku Jessy" kata sean dengan suara yang sangat pelan mungkin bisa di bilang gumaman.
Dengan cepat sean melangkah kan kaki nya menuju ke lift.
Ting
Dan sean masuk ke dalam nya.
"Okay Jessy kau harus kuat! Kau anak mr.franklyn pasti dad tidak akan suka kalau aku menangis seperti anak kecil. Sekarang kembali kau ke bawah luluh kan hati nya agar kau bisa pergi dari tempat terkutuk ini" kata Jessy menguatkan diri nya.
Jessy melangkah kan kaki nya ke pintu.
Ceklek
Dan dia masuk ke dalam lift dan menekan tombol berangka 1.
Ting
***
"Di mana dia aku sudah mencari ke seluruh penjuru rumah ini, tapi aku tidak menemukan mahluk itu." Kata Jessy sambil menengok kan kepala nya ke kanan dan kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL About You
RomansaDON'T COPY MY STORY! Jadilah pembaca yang bijak. Di cerita ini mengandung unsur kekerasan dan dewasa. Hargai author dengan cara vote dan comment, karena saran dan kritik kalian akan di terima untuk meningkatkan kualitas cerita. ---- "what are you do...