----- Author pov -----
"Demi Tuhan... Justin kau mabuk" Jessy berusaha melepaskan dirinya dari dekapan Justin.
"Shhttt... aku merindukan mu" Justin menyelusup kan kepala nya ke tengkuk Jessy dan menghirup aroma nya.
Jessy sedikit risih dengan sikap Justin yang menurut dia terlalu agresif.
"Astaga... Jessy, aku menunggu mu di bar! Ternyata kau enak enak kan bersamaa..." ucapan Victor menggantung.
Dia nampak penasaran dengan sosok yang membuat Victor menunggu Jessy.
"Justin?!" Victor tampak terkejut dengan apa yang dia lihat.
Jessy mengucap kan sesuatu tanpa suara ke arah victor.
Mulut Jessy bergerak seperti mengucapkan 'pliss... help me'.
Karena IQ Victor terbilang rendah jadi dia hanya mengernyit kan dahi nya.
"Ppliss... Justinn, aku sulit bernafas" Jessy berusaha mendorong dada Justin.
"Ahh maaf kan aku sweety" Justin mengelus rambut Jessy.
"Oh ya.. sweety, kau tinggal di rumah ku saja" tawar Justin.
"Umm... Justinn aku sudah punya tempat tinggal sementara" ucap Jessy.
"Di mana sweety" Justin masih sibuk memainkan rambut Jessy.
"Untuk sementara apart nya jack" ucap jessy.
"Ha?! No no no... kau harus bersama ku, tinggal di mansion ku. Nanti sean datang menghampiri mu dan menculik mu lagi. Aku tidak mau" Justin menatap Jessy sendu.
Apa maksudnya? Batin jessy mulai bersuara.
"Victor kau boleh pergi. Aku akan mengantarkan Justin pulang" ucap Jessy.
"Aku masih mau stay di sini. Bye" Victor pergi ke bar.
"Ayok Justin... aku antar kau pulang" Jessy mulai mengangkat tubuh besar Justin.
Tapi Justin malah menarik Jessy, dan membuat Jessy jatuh di pangkuan Justin.
Tangan justin mengunci Jessy agar tidak kabur.
Wajah Justin terus mendekat ke arah wajah jessy.
Bibir mereka bersentuhan, Justin mencium Jessy dengan rakus.
Sedangkan Jessy memejamkan matanya.
Justin menidurkan Jessy di sofa dan meniban nya.
Ciuman mereka tidak terlepas.
Jessy menjambak rambut Justin.
Di club ini lampu redup.
Suara bass dan musik sangat nyaring di dengar.
Udara di sini sudah tercampur dengan asap rokok dan bau alkohol. Yaa meskipun di club ini di lengkapi penyejuk ruangan.
Bibir Justin turun ke leher jenjang Jessy dan memberikan tanda kepemilikannya.
Justin menjilat dan menggigit kecil telinga Jessy.
Jessy menggeram.
Justin menyeringai, tangan nya mulai masuk ke dalam baju yang di kenakan Jessy.
Dann..
"Eghmm" seseorang berdehem membuat aktivitas panas Jessy dan Justin terhenti.
Keduanya menengok ke sumber suara.
Jack sedang berdiri sambil merangkul pinggang Veronica.
"Untuk ke dua kalinya aku memergoki kalian sedang bercumbu" ucap jack.
Justin langsung terduduk, begitu pula dengan Jessy.
"Kau!" Jessy menunjuk ke arah jack.
"Kalau kau iri bilang! Jangan berbuat seolah-olah aku tercyduk di sini! Kau mengganggu ku!" Justin masih dalam keadaan mabuk.
Dia menenggak botol vodka.
"Aku juga bisa melakukan nya" ucap jack berbangga diri.
"Sudah. Justin aku antar kau pulang" Jessy menarik lengan Justin.
"Kau melanjutkan nya di mansion ku sweety?"
"Ahh... kau beratt" Jessy membopong Justin.
Tubuhnya benar-benar berat.
Butuh tenaga ekstra untuk membawa Justin sampai ke mobil nya.
Sesampainya di parkiran.
"Justin di mana kunci mobil mu?" Tanya Jessy.
"Di saku celana ku"
Tangan Jessy bergerak menuju saku celana depan nya Justin.
"Itu geli Jessy" Justin terkekeh.
Jessy hanya menghela nafas.
Pip
Jessy mendudukkan Justin di kursi penumpang bagian depan.
Dan dia memutari mobil untuk Duduk di belakang stir.
Dan mobil berjalan dengan kecepatan normal.
Sesekali Jessy menengok ke arah Justin yang sedang tertidur.
"Huftt... kau minum berapa botol bodoh!" Bentak Jessy.
Dan itu percuma karena dia membentak seseorang yang sedang berada di alam mimpinya.
Sesampainya di mansion Justin.
Jessy meminta tolong penjaga gerbang untuk membantu nya membopong Justin sampai di kamar nya.
"Hati hati" perintah Jessy.
Jessy membuka pintu kamar yang di ketahui itu kamar Justin.
Justin di tidur kan di atas ranjang nya.
"Terimakasih" ucap Jessy.
Penjaga tersebut membukuk sedikit dan pergi meninggalkan kamar Justin.
Jessy membuka kan jas dan kemeja Justin.
Dia sempat mengambil handuk dan sebaskom air.
Jessy mengelap punggung Justin.
Dan dia sempat ragu untuk membuka celana Justin.
"A-aku buka tidak ya?" Jessy menggigit bibir bawahnya.
"Ahh tidak usah"
Dia mengambil kaos polos dan memakai kan nya ke tubuh Justin.
Setelah semua beres Jessy membuka mantel nya dan ikut berbaring di samping Justin.
*** Di tempat lain ***
"Hallo? Will jesmput aku di Drai's" ucap Victor.
Dia sudah mabuk.
'ha!? Kau tunggu di sana, jangan kemana-mana' perintah William.
"Tapi sayang... kau tidak perlu bawa mobil. Karna tadi aku membawa mobil Jessy. Dan dia malah pergi dengan Justin" ucap Victor.
'baiklah... tunggu aku di sana jangan ke mana mana' perintah William.
----- Thanks for readers -----
Author update lagi...
Btw Author ganti cover... kata Kalian cocok gak? Enggak yakk... i know
Read📖 + Vote🌟 + Comment📝
Instagram : lylptrii
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL About You
RomanceDON'T COPY MY STORY! Jadilah pembaca yang bijak. Di cerita ini mengandung unsur kekerasan dan dewasa. Hargai author dengan cara vote dan comment, karena saran dan kritik kalian akan di terima untuk meningkatkan kualitas cerita. ---- "what are you do...