----- Author pov -----
"Justin menurut mu pohon Natal nya sudah datang?" Tanya Jessy.
Sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang.
"Mungkin sudah, karna ini sudah sangat lama"
"Lama? Memang nya kita ngapain sampai sangat lama?"
"Kau makan sangat lama"
"Apa?! Kau yg lama!"
"Tidak aku cepat"
"Okay okay lupakan kau menang kali ini, puas?"
"Sangat puas, sweety" ucap Justin sambil tersenyum miring.
Untuk perjalanan pulang tidak terlalu lama hanya memakan waktu 10 menit dari restoran.
Justin menekan tombol klakson nya, dan keluar lah seorang penjaga.
Hanya satu detik keluar dan melihat siapa yang meng klakson, penjaga itu dengan segera masuk lagi ke dalam dan menekan tombol Agar gerbang nya terbuka.
"Kenapa kau tidak memasang cctv?" Tanya jessy.
"Aku sudah memasang nya, tapi dia lebih memilih melihat nya secara langsung di bandingkan dengan perantara. Kau mengerti maksud ku?"
"Maybe" Jessy mengangkat kedua bahunya.
"Baiklah sudah sampai nyonya"
Jessy dengan cepat turun dari motor Justin dan jangan tanya dengan cara apa dia turun, padahal justin sudah mengulurkan tangan nya agar mempermudah Jessy untuk turun tapi dia malah lebih memilih untuk melompat.
"Hati hati, sweety"
"Baiklah ayo kita masuk"
"Kemari kan helm mu"
Jessy melepas helm nya dan langsung di berikan kepada Justin untuk di letakkan di tempat nya semula.
Justin menggenggam tangan Jessy dan membawa nya masuk ke dalam mansion.
"Mike!" Panggil Justin saat dia melihat mike yang sedang meminum teh nya di ruang tamu.
"Ya?"
"Kau melihat paket ku?"
"Ya! Mereka di ruang tengah" mike menunjuk dengan dagu nya.
Mendengar itu dengan cepat jessy berlari ke ruang tengah dan Gotcha! Dia menemukan nya.
"Justin!! Bantu aku bawa mereka ke atas!"
"Ya!"
Dengan sangat santai bahkan bisa dibilang seperti slow motion Justin menyusul Jessy ke ruang tengah, untuk menggodanya.
"Cepat Justin!" Perintah Jessy galak.
"Hahaha... okay okay"
Justin mengangkat Kadus yang berukuran sedang tapi dia tidak kunjung jalan.
"Kenpa diam?" Tanya Jessy.
"Kiss me" balas Justin yang sudah siap dengan bibirnya.
Jessy hanya terkekeh kecil dan mengecup bibir Justin dengan sangat cepat.
"Cepat sekali!" Justin menggerutu.
"Itu baru pembukaan, baby" Jessy mengedipkan sebelah matanya sambil menggigit sedikit bibirnya, lalu dia berjalan duluan meninggalkan Justin yang masih terpaku dengan ucapan Jessy.
"Jangan menggoda ku sweety atau kau menyesal" Justin mengeluarkan seringai nya.
Dan dengan semangat juga Justin menyusul Jessy menaiki tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL About You
RomanceDON'T COPY MY STORY! Jadilah pembaca yang bijak. Di cerita ini mengandung unsur kekerasan dan dewasa. Hargai author dengan cara vote dan comment, karena saran dan kritik kalian akan di terima untuk meningkatkan kualitas cerita. ---- "what are you do...