----- Author pov -----
"Kau tak tau untung!" Kata Justin geram. Tanpa sadar tangan nya mengepal hingga kuku nya memutih.
Saat Justin maju satu langkah tiba tiba.
Jari telunjuk sean mendekati pelatuk pistol yang ia genggam.
"Kau maju satu langkah, akan aku tarik pelatuk nya" kata sean tegas.
"Shit" Justin mengumpat.
Lalu William melangkah maju sambil berkata"dengar kita bicara kan baik baik" kata William.
Tangan kiri William mengangkat dan mengisyaratkan ke William untuk berhenti.
DAARR
Suara tembak kan menggema.
Justin dan William panik.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tapi tunggu tidak ada darah di kepala Jessy.
"Auchhh... AAAA.. shhh" sean meringis kesakitan tangan kiri nya memegang perut yg sebelah kiri dan mengeluarkan banyak darah.
Di belakang sean terdapat Victor dengan nafas terengah-engah pistol yang dia pegang masih menempel di punggung sean.
Lalu Victor menjatuhkan pistol nya ke lantai dan berlari ke sebelah William dengan nafas terengah-engah.
Pistol yang di pegang sean sempat menurun, lalu mengangkat lagi mengarah pada kepala Jessy.
Dengan sigap Justin memegang lengan kanan sean dan mengangkat nya ke atas.
DAARR
Peluru keluar tapi tertembak di langit langit mansion nya.
Sean terjatuh ke lantai dengan tangan nya masih memegang perut nya.
Dengan cepat Justin menggendong Jessy ala bridal style dan mereka berlari ke arah helicopter.
"AWAS KAU JUSTIN!!! AAAA" teriak sean menggema tangan nya memukul lantai.
"Kau dasar bodoh! Siap kan helicopter" kata sean dan anak buahnya tersebut berlari ke arah lift.
"Dan kau tutup gerbang nya!!" Kata sean lagi.
"Kau! Kenapa diam saja bantu aku bodoh!" Kata sean.
Akhirnya anak buah sean membopong tubuh kekar sean menuju lift dan naik ke rooftop menuju helicopter yang sudah di siap kan.
*** Di tempat lain ***
"JAACKK!!" teriak Victor.
Spontan jack nengok ke arah sumber suara.
"AYO!" teriak Victor.
Melihat keadaan Jessy yang tidak baik.
"KAU DULUAN BAWA JESSY KE RUMAH SAKIT... AKU NANTI MENYUSUL MENGGUNAKAN MOBIL" teriak jack dan di balas angguk an oleh Victor.
"Ayo semua naik" kata William.
Victor dan William duduk bersebelahan, di depan mereka Justin yang sedang bertekuk lutut di depan Jessy dia melepaskan ikatan yg ada di tubuh Jessy. Setelah penutup mata nya terlepas.
"Ha!... astaga justinnn" kata Jessy memeluk Justin dengan erat.
"I Miss you sweety" kata Justin di sela
"I Miss you to..." kata Jessy sambil terisak di dalam pelukan Justin.
"Roy! Bawa kami ke rumah sakit" kata William ke pilot helicopter dan di balas angguk an oleh sang pilot.
5 menit kemudian.
Helicopter yang di tumpangi Justin mendarat di atas helipad rumah sakit.
Dengan sigap Justin menggendong Jessy ala bridal style menuju lift, William dan Victor mengikuti Justin dari belakang.
William menekan tumbol bertuliskan "lantai dasar". Ps : sebenarnya lantai dasar itu bahasa Inggris nya ground floor, Author takut salah jadi lantai dasar aja lah... oke lanjut.
Ting!
Pintu lift terbuka, William lebih dulu keluar dari lift. Semua pegawai rumah sakit tunduk hormat ke arah William.
"Ambil brankar" suruh William pada suster.
Tidak lama brankar datang.
Justin meletakkan Jessy di atas brankar tersebut, dan di dorong masuk ke sebuah ruangan yang di dalam nya terdapat dokter. Ps : Author bingung masuk ke UGD apa IGD takut salah... jadi pake kata kata ruangan aja yaa... lanjut.
"Aku ada di luar kau tenang saja" kata justin sambil melepaskan genggaman tangan nya.
Sedangkan Jessy tersenyum manis.
Sedangkan sean sedang di atas brankar menuju ruang operasi.
----- Thanks for readers -----
Update dua kali nihh dalam seminggu... yaeyy horreee (oke abaikan).
Author masih bingung... nama panjang nya william siapaaaa😦.
Oke Author cmn mau minta vote nya kk dan jangan lupa comment nya... makaci ya sebelumnya😊
Read📖 + Vote🌟 + Comment📝
Ig : lylptrii
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL About You
RomanceDON'T COPY MY STORY! Jadilah pembaca yang bijak. Di cerita ini mengandung unsur kekerasan dan dewasa. Hargai author dengan cara vote dan comment, karena saran dan kritik kalian akan di terima untuk meningkatkan kualitas cerita. ---- "what are you do...