Menghibur Alex

1.3K 74 0
                                    

Jangan salah mengartikan perhatian yang aku berikan kepadamu. Itu hanya sebuah pertolongan kecil. Jadi jangan berharap lebih, karena aku tidak bisa.

🍁🍁🍁

Happy reading all!!

Kannia menatap nanar bangku Alex. Sudah dua hari belakangan ini Alex selalu menyendiri di pojok kelas sambil memainkan hand phonenya. Alex juga sering ketahuan guru tidur di kelas waktu pelajaran berlangsung.

Hari ini Kannia berangkat pagi-pagi sekali karena kebetulan tugasnya piket. Dan disana Alex juga sudah datang, padahal bukan jadwal piketnya.

"Lex" Kannia menghampirinya. Alex hanya menatapnya sebentar lalu fokus kembali pada ponselnya.

Kannia mendengus lalu duduk disampingnya,"Mau permen?" tawar Kannia. Alex menggeleng.

"Enak lo. Permen itu bisa buat lo bahagia" Alex menengadahkan telapak tangannya.

Kannia menaikkan sebelah alisnya,"Apa?"

"Permennya. Gue minta" Kannia tersenyum lebar. Akhirnya Alex mau meresponnya.

Alex tersenyum tipis,"Makasih"

Kannia menatap lurus kedepan,"Lo tahu... Tante Yusi itu sayang banget sama lo. Selama ini lo ngerasain kan bagaimana dia merawat lo sampai sebesar ini" Alex tersenyum tipis.

"Iya gue tahu. Gue juga sayang sama mama. Gue cuma butuh waktu aja buat nerima semua ini" Kata Alex.

"Makasih buat permennya ya Dan juga...

Kannia mengerutkan kening ketika Alex menggantungkan kalimatnya,"juga apa?"

"Perhatiannya. Makin cinte deh" Alex terkekeh. Kannia menggeplak lengan kanan Alex lalu ikut Tertawa.

Kannia senang melihat Alex tertawa. Setidaknya Alex bisa melupakan masalahnya sekejap Karena dirinya. Entah apa yang kini Kannia rasakan. Apakah dia mulai menyukai Alex? Hatinya benar - benar terbagi.

Tak mungkin kan, Dia menyukai tiga cowok sekaligus?

Sementara disisi lain Vano Dan teman-temannya sedang berjalan melewati koridor Kelas sebelas.

"Kannia?" celetuk Dio yang membuat ketiga cowok menoleh kepadanya. Tak terkecuali Vano.

Mata Vano menatap seseorang yang sangat dikenalinya walau dari belakang. Dan tunggu? Disampingnya Ada Alex.

Emosi Vano memuncak. Tangannya terkepal Dan desisan keluar Dari mulutnya.

Galih mencolek Eza Dan Dio,"Bakal perang nih. Vano emosi banget" celetuk Galih yang dibalas anggukan polos dari Eza dan Dio.

Vano membuang muka dari arah pandangnya lalu pergi begitu saja meninggalkan ketiga temannya yang melongo.

"Ck. Gitu aja? Gue Kira bakal hajar tuh si Alex" ucap Galih.

Dio bergumam,"Lagi Ada masalah mungkin"

Galih merangkul pundak kedua temannya,"Kita sebagai temannya yang baik harus membantu Vano. Kita sudah banyak dibantu kan sama dia?" Kata Galih.

Dio Dan Eza mengangguk,"Tapi nggak pakek ngerangkul gue kayak gini. Geli" ucap Eza bergidik ngeri seraya menghempaskan rangkulan Galih Dan melanjutkan jalannya. Dio pun melakukan hal yang sama seperti Eza lalu beranjak pergi menyusul Eza. Galih menggerutu lalu ikut menyusul juga.

"LO MUNAFIK KANNIAAA" teriak Vano keras setelah tiba di taman belakang sekolahnya. Vano mengambil beberapa kerikil lalu melemparnya asal. Beginilah jika dia meluapkan emosinya. Vano berharap emosinya hilang terbawa kerikil yang dilemparnya tadi.

Ketiga temannya yang sudah dibelakang Vano hanya mematung melihat sahabatnya ini. Mereka akan membiarkan Vano meluapkan emosinya dulu sebelum mereka hampiri.

"Vano" seru Dio. Vano membalikkan tubuhnya menatap Dio Dan lainnya bergantian. Dia lupa jika tadi bersama mereka.

Ketiga cowok itu menghampirinya,"Ada apa?" Tanya Eza. Vano menghela nafasnya,"Gue bener-bener kecewa sama Kannia. Lo tahu... Nyokap gue adalah nyokapnya Alex. Mereka merahasiakan ini Dari gue. Dan tadi... Lo lihat sendiri kan gimana mereka ketawa bareng tanpa merasa bersalah sama gue. Sialan" ujar Vano penuh emosi.

"Gue udah coba cari tahu alamat Alex tapi yang tertulis didata sekolah adalah alamat rumah lamanya. Gue bener-bener gak tahu sekarang harus gimana?" Vano menjambak rambut belakangnya Dengan frustasi.

Galih yang melihatnya, meringis,"Gue cuma mau ngomong... Lo yang sabar ya Van" celetuk Galih.

Vano menggeram,"Sabar? Kurang sabar apa gue? Bertahun-tahun gue nunggu nyokap Dan mereka... Shit!!" lalu beranjak pergi.

Galih mengelus dadanya Karena bentakan Vano,"Gue salah" Tanya Galih polo's kepada kedua temannya.

"Salah goblok"teriak Eza tepat digendang telinga Galih. Galih mengusap-usap telinganya,"Biasa aja kali" sengit Galih.

Dio memutar matanya malas,"Lo pada bisa diam nggak sih" bentaknya.

"Biarkan Vano nenangin diri dulu" lanjut Dio. Galih mengangguk cepat,"Kasian ya Vano... Ya Tuhan berilah Vano kesabaran untuk menghadapi cobaanmu. Berilah pula... " ucap Galih bersimpuh Dengan menengadahkan tangannya kelangit sambil memejamkan mata.

Eza berdecak kesal,"Tinggal aja yuk Yo" bisiknya. Dio mengangguk, dan berlalu pergi diikuti Eza dibelakangnya.

"...Amin" Galih kembali berdiri Dan menoleh kekanan Kiri mencari dua temannya yang kini hilang entah kemana.

"Yah... Gue ditinggal. Tega banget sih mereka ninggalin cogan sendirian" gerutu Galih lalu meninggalkan tempat tersebut.

Galih berlari kecil menyusul kedua temannya sambil melambaikan tangan ke Adik Kelas yang menyapanya. Galih adalah tipe cowok yang manis dengan kulit coklatnya. Jadi Tak sedikit pula cewek mengaguminya.

"Woy the babi tungguin" Teriak Galih mengejar Eza Dan Dio didepannya.

Eza menghela nafas,"Punya temen kok gitu banget" cibir Eza. Dio manggut-manggut,"Tau tuh. Temen lo itu Za" sahut Dio.

"Dih ogah. Temen lo Kali Yo"

"Lo"

"Lo njing"

"Ssttt jangan berantem. Aku teman Kalian kok jadi jangan rebutan aku ya. Jadi nggak nih" seru Galih tiba-tiba. Entah kapan Galih sudah Ada dibelakang mereka.

Eza Dan Dio bergidik,"Siapa yang rebutin lo? Jijik gue" sulut Dio.

Galih nyengir,"sensi amat mas. Lagi bulanan"

"Hem"

Galih terbelalak,"Apa? Lo lagi datang bul-teriak Galih heboh. Dio langsung membekap mulut Galih.

"Gila ya lo Lih. Mana bisa gue gitu" bisik Dio geram.

Galih melepaskan dekapan Dio,"kali aja bener" jawab Galih polos.

"Tau ah" balas Dio cuek lalu beranjak pergi. Dimana Eza? Sudah hilang dari tadi.

--------
Udah segini. Mana ya votenya? Aku bener-bener butuh loh 🙏

Gimana kelanjutan Ceritanya? Ikuti Terus ya...

Follow sekalian ig ku : wandamf52

Bye bye guys

Happy reading the next part ya😘😂

WM

Step of Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang