EPILOG

3.1K 81 7
                                    

Jangan lari-lari terus, apa kamu gak capek terus menjauh dariku. Aku punya daya magnet sendiri untuk bisa menarikmu kembali.

🍁🍁🍁

Happy birthday to yo
Happy birthday to yo
Happy birthday
Happy birthday
Happy birthday mom Yusi...

Nyayian selamat ulang tahun menggema di seluruh seisi rumah mewah. Yusi dengan tangis harunya tersenyum lebar. Bukan karena tamu banyak yang turut hadir, tetapi karena keberadaan dua putra disisinya. Diumur yang ke-45, Yusi sangat bersyukur. Tuhan telah memberinya umur yang panjang sehingga dapat merayakan ulang tahun bersama dengan putranya. Menurutnya, ini adalah hari ulang tahun paling berharga.

"Happy birthday Ma." Ucap seorang cowok dengan kue ditangannya. Yusi tersenyum lebar lalu meniup lilin berbentuk angka empat dan lima setelah make a wish dalam hati. 

"Terima kasih sayang, harapan Mama cuma untuk kebahagiaan kalian, Alva dan Alex." Ucap Yusi lalu merangkul kedua putra yang ada disampingnya untuk merapat.

Alex mengeratkan pelukannya,"Aku cuma punya Mama walaupun mama bukan mama kandung aku. Semoga mama panjang umur."

"Amin. Mama sayang kalian berdua." Yusi mengusap sudut matanya yang berair. Yusi juga tersenyum tipis kearah laki-laki disamping Vano yang notabenenya adalah mantan suaminya.

"Oh ya, tamu spesial mama kok belum datang ya?" Yusi melepaskan pelukannya sembari celingukan kearah pintu masuk, menunggu seseorang yang dimaksud.

Vano menyeryit bingung,"Siapa Ma?" tanyanya. Yusi tersenyum lebar lalu mengedipkan sebelah matanya,"Ada deh" Godanya pada Vano.

"Nah tuh dia datang. Ya ampun cantik sekali" Kata Yusi tiba-tiba. Vano yang penasaran tentang orang yang dimaksud Mamanya segera mengikuti pandangannya ke arah pintu masuk. Mata Vano melebar setelah tahu siapa yang dimaksud Mamanya.

"Mama ngundang Kannia?" bisik Vano kepada Yusi. Yusi pun menganggul mantap.

"Selamat Ulang Tahun ya tante Yusi. Semoga panjang umur, sehat selalu, dan apa yang diinginkan dapat tercapai. Amin. Kannia cuma bisa kasih ini, semoga tante suka." kata Kannia pada Yusi setelah aksi cipika-cipiki dan penyerahan kotak kado.

Yusi mengelus lembut rambut Kannia yang tergerai,"Terima kasih ya sayang. Selamat menikmati pesta Tante. Silahkan dicicipi makanannya juga."

"Iya tante. Kannia kesana dulu ya." pamit Kannia sebelum menghilang dari hadapan Yusi.

"Yakin nih gak dikejar." Yusi menyenggol bahu Vano yang sedari tadi diam tak berkutik.

Alex berdecak,"Kalau lo kelamaan, Kannia buat gue aja." celetuk Alex semakin memanas-manasi Vano.

"Apaan sih Ma, Lex." gerutu Vano sebelum pergi peranjak meninggalkan Mamanya dan Alex yang sedang terkikik melihatnya.

***

Kannia sedang duduk santai dan memakan cheese cake sambil melihat orang yang berseliweran di depannya. Pesta Yusi ini sangat ramai dan meriah. Banyak rekan bisnis darinya, suaminya, ataupun mantan suaminya yang hadir dalam perayaan ulang tahunnya.

Kannia menoleh cepat kesamping setelah merasakan goyangan di sofa yang didudukinya.

"Ha-hai Kak" sapa Kannia canggung. Tak ada balasan dari seseorang disampingnya itu.

"Gimana?" celetuk orang itu tiba-tiba tanpa membalas ucapan Kannia sebelumnya. Kannia sedikit bingung,"Apanya?" tanyanya balik.

"Kabar." Ucap Vano singkat dengan wajah yang datar tak terbaca. Kannia menggangguk mengerti.

"Baik kok. Kakak sendiri?"

"Baik." Kannia hanya ber'oh'ria. Karena memang tidak ada lagi topik yang dibicarakan.

Vano menegakkan tubuhnya lalu berdehem,"Sorry kalau sikap gue sebelumnya suka nyebelin." kata Vano akhirnya.

"Iya gak pa-pa kok. Justru aku yang merasa salah banget sama kakak karena udah buat kak Vano kecewa." Kannia tersenyum. Setidaknya kondisi sekarang tidak secanggung sebelumnya.

"Iya Sayang"

"Sayang?"

Vano menyeringai ke arah Kannia,"Kamu masih pacar aku. Kan aku gak pernah mutusin kamu."

Pipi Kannia bersemu merah. Kenapa disaat suasana canggung seperti ini Vano malah membuatnya semakin salah tingkah.

"Datang ke prom night lusa sama aku?" Vano menjulurkan telapak tangannya ke dapan wajah Kannia.

"Sure." Kannia membalas uluran tangan Vano dan menggenggamnya.

"Bersiaplah menjadi Queen promnya Vano"

---

END

Jreng jreng....
Sudah end ya?? Gimana nih?? Gini aja endingnya?? Comment aja kalau gak setuju sama endingnya...

See you di ceritaku yang lain...

(19/10/17)

Salam fullkiss,

WM

Step of Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang