5. pertemuan.

6.4K 283 4
                                    

Hari ini, aku izin untuk tidak masuk sekolah. Hanya sehari, ga lebih kok. Aku masih merasa sedikit tidak enak badan, jadi aku memutuskan untuk izin sehari. Barusan, aku mengabari audy bahwa aku sudah makan.

Audy memang seperti pacarku sendiri, hehe.

Bahkan, menurutku, kak rio tidak pernah berbuat seperti itu, atau sekedar chat?

"Viona, ada temen kamu di luar."

Suara itu lagi.

Salah satu suara perempuan yang sok di lembut-in. Siapa lagi kalau buka tante vika.

"Iya tan," aku bangkit dari tiduran dan berjalan keluar kamar.

Aku melihat ke arah ruang tamu, ada seorang pria memakai jaket hitam sedang duduk sambil menikmati teh yang di hidangkan. Aku memicingkan mata sambil berjalan mendekatinya, agar lebih jelas melihatnya.

"Viona? Viona, kan?" Ucap laki-laki itu sambil menunjuk ku.

"Iya, siapa ya?"

"Lo lupa sama gue? Setelah 7 tahun ga ketemu, ternyata lo lupain gue, bagus.." katanya.

Lupain? Emang dia siapa sih? Kenal juga engga.

"Siapa ya?" Ulangku, masih terus mengingat-ingat.

"Anjir, lo beneran lupa. Gue andra, masih lupa juga?"

"Andra?" Tanyaku, mngerutkan dahi.

"Iya, gue andra. Masih ga inget? Ya ampun, segitu lupanya lo sama gue. Gue temen kecil lo woy, dulu kita satu komplek kan? Kita dulu deket banget, sering maen bareng. Masih lupa juga? Gue ceburin empang juga lo." Celetuk laki-laki bernama andra itu.

"Andra? Ohhh yaaa... gue inget, andra? Ini serius lo? Lo balik juga ke indonesia! Gue pikir, lo ga bakal balik dari amerika." Ujarku seraya duduk di depannya.

"Inget juga lo akhirnya. Iya, gue udah bosen tinggal di sana. Gue memutuskan ngurus diri sendiri di indo. Sedangkan ortu gue, bakal ngasih duit bulanan buat di indo. Gue juga mau daftar masuk SMA lo." Jelas andra, aku manggut-manggut.

"Berarti kita bakal satu SMA dong ya?"

"Yoi. Lo banyak berubah ya, Vi. Dulu perasaan lo item deh, ngapa jadi bening gini?"

"Haha, bisa aja lo. Dulu kan gue maen mulu, gue item juga gara-gara lo. Ngajak maen gue mulu."

"Haha, habis, menurut gue, lo paling asik di komplek keliatannya."

Aku tersenyum canggung dengan andra. Bagaimana tidak canggung? Coba bayangkan, teman kecil, yang sudah berpisah sejak 7 tahun lamanya. Sekarang bertemu kembali saat sudah beranjak dewasa, pasti canggung.

Baiklah, aku akan menjelaskan tentang andra.

Namanya andra. Dia itu teman pertama ku, saat aku berumur 9 tahun, sedangkan andra waktu itu berumur 11 tahun. Kami memang berbeda 2 tahun, andra adalah anak yang seru dan juga lucu. Bagiku, dulu dia adalah segalanya. Dan setelah tiga bulan pertemanan dekat kami, andra memutuskan untuk ikut orang tuanya pindah ke amerika. Setelah itu, aku kehilangan kontak dengannya.

Siapa sangka, setelah 7 tahun lamanya, akhirnya aku bisa bertemu sekarang?

"Berarti lo bakal jadi kakak kelas gue, ya" ucapku, sambil mengelus dahi.

"Nanti juga gue bakal populer di sekolah lo, hahaha."

"Jangan kepe-de-an dulu lo. Di sana mah banyak cogan, wkwk."

"Yeehh.. mana ada cogan bule-bule kaya gue gini?"

"Serah lu dah dra."

"Haha, Vi."

My Devil Prince [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang