Viona PoV's.
Tin.. tin, oh sepertinya ojek online aku sudah tiba--horey! Aku memang memesan ojek online mulai sekarang, karena tidak mau peristiwa memalukan yaitu telat terjadi untuk kedua kalinya. Aku sudah kembali lagi ke rumah, tapi aku belum nunjukin wajah ke papa. Mungkin tante vikaa--ralat, tante nyebelin itu udah kasih tau papa kalau aku udah pulang?
Aku berjalan menuju meja makan yang sudah di isi oleh papa, tante nyebelin, dan juga vioni. Vioni akan masuk TK kali ini, lucunyaaa adik ku, tapi emaknya ENGGAK.
"Hilang selama seminggu lebih, kembali saat malam hari dan di antar oleh rio? Jadi rio yang nyembunyiin kamu?" Tanya papa, papa nanya aku dengan datar.
"Pah, hari ini viona lagi buru-buru. Jadi gak mau ribut dulu pagi-pagi. Kasian juga ojek onlinenya udah nunggu" balasku seraya mengambil sepotong roti di meja makan. Lalu aku berlari kecil ke arah ojek online tersebut.
Aku pun sampai di sekolah tepat 15 menit sebelum bel berbunyi. Jadi, masih ada waktu bersantai untukku di kelas. Oh ya, aku baru saja ingat, bahwa aku ingin menanyakan hal tentang andra yang menonjok kak rio itu. Mungkin aku akan bertanya nanti saja, saat pulang sekolah.
"OMG, VIONA... !!!!!!" Teriak histeris audy saat aku melangkah masuk ke kelas. Audy langsung lari dari duduknya, terus menghampiri aku dan memelukku dengan sangat erat.
"Vionaa... !!" Baiklah. Sekarang feli ikut-ikutan nyusul.
Alhasil, aku di peluk dua anak gila ini.
"Lo kemana aja? Kangen tau gak sih," audy memajukan bibirnya, lucu sekali.
"Kehatimu~" godaku pada audy, "viona. Gue serius!"
"Au nih, lo kemana aja si?" Sekarang yang nanya feli.
"Gue cuma nenangin diri kok, hehe." Kataku seraya tersenyum lima jari, kayak boneka annabelle.
"Gara-gara si rio brengsek itu ya vi?" Ucap audy.
"Ohh gue baru inget, lo putus kan sama cowok itu? Dan lo pergi pasti gara-gara dia kan Vi. Sumpah, gue benar-benar kesal banget saat video ngemis-ngemis lo tersebar di mana-mana. Rasanya gue pengen kasih pelajaran ke rio. Tapi ga ketemu orangnya dari kemaren." Ujar feli menimpali.
"Udah-udah ya. Yang penting sekarang gue udah ada kan di samping kalian. So, jangan emosi gitu." Balas ku menengahi.
"Lo kemaren masakin makan siang buat kak rio? Gue liat kak rio ngepost foto lu berdua di instagram." Kata audy, sambil menatapku menyelidik.
Lagi-lagi aku menyengir, "iya, hehe"
"Ngapain sih? Lo udah balikan sama dia? Ngapain juga cowok yang udah bikin lo malu di depan semua orang lo masakin." Balas audy dengan serius.
"Gue ga ngerti jalan pikiran lo Vi." Timpal feli.
"Gini ya. Bunda itu udah sayang banget sama gue." Jawabku.
"Bunda?" Tanya audy dan feli bersamaan.
"Bunda itu sebutan panggilan buat gue ke mamanya kak rio."
"Ouwwwhhhhh...." kata mereka berdua lagi secara bersamaan.
"Bunda juga udah percaya banget sama gue. Dia bilang, cuma gue yang bisa ngerubah kak rio. Bunda udah terlanjur suka dan nyaman sama gue. Gue ga mungkin tiba-tiba menghancurkan kepercayaannya. Gue takut bunda sedih kalau gue dan kak rio udah putus." Jelasku.
"Terus. Sampai kapan lo nutupin itu?" Tanya feli seraya menaikkan sebelah alisnya.
"Gatau."
"Vi, gue mungkin emang ga pernah ngerti jalan pikiran lo. Tapi coba lo pikir baik-baik deh, apa lo mau ngebuat drama sendiri yang akhirnya bakalan nyakitin diri lo juga. Dengan lo pura-pura masih pacaran sama rio, lo bakal susah move on dari dia, dan lo yang akan tersakiti. Itu yang gue takuti Vi." Ucap audy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Prince [Segera Terbit]
Teen Fiction"lo suka kan sama gue? mulai sekarang, kita pacaran." -Rio. gimana sih, rasanya nunggu laki-laki yang kamu suka dari kelas 1 SMP, lalu baru menembak secara terang-terangan saat kelas 1 SMA?! deg-degan tau. itulah yang aku rasakan saat ini, tapi, te...