23. jalan-jalan.

4.3K 172 1
                                    

Citt... citt.. citt..

Ya, anggap saja barusan suara burung. Aku membuka mataku dengan malas-malasan. Ah, aku masih mengantuk. Jam berapa ya ini? Aku melirik jam beker biru mudaku di samping nakas tempat tidur.

"Jam 7?!! Telat lagiiiiiiiii..." teriakku. Ini sudah kedua kalinya aku telat lagi, hancur sudah. Dengan kekuatan kecepatan maksimal yang aku miliki, akhirnya aku mempersiapkan segalanya serba buru-buru.

aku lari ke meja makan, aku main asal ambil aja roti di meja makan. Lagian gak ada orangnya, yaudah aku ambil aja--gak salah kan? Tapi kok aneh ya, kenapa dari tadi sepi banget.

Dengan keadaan roti masih di kunyah, aku langsung memakai sepatu. Tiba-tiba vioni lewat dengan santainya. "Kakak piona mau khemana?"

"Ke pasar. Ya sekolah lah Vi." Balasku dengan memutar bola mata.

"Ke cekolah? Kan hali ini hali sabtu. Kakak piona sehat?" Ucap vioni, aku menatap vioni menyelidik lalu mengerutkan dahi.

"Vioni serius?"

"Dua rius kak!" Balasnya dengan yakin.

Biar lebih pasti aku pun membuka ponsel dan melihat layar tanggal di wallpaper depan. Dan ternyata benar kata vioni, kalau hari ini hari sabtu. Tandanya aku itu libur, terus apa gunanya aku buru-buru kayak orang kesetanan tadi? Heleh, lelah hayati.

"Yaudah Vioni, makasih banyak yaa.. " kataku dengan senyuman tipis.

"Oce kak! Lain kali, janghan salah minum obat yha!" Teriak vioni di belakangku, dia kira aku sakit apa? Pake minum obat segala. Lagi pula, vioni belajar ngelawak dari mana coba? Garing begitu toh. Yasudahlah mending aku buru-buru ganti baju biasa, terus ngelanjutin tidur cantik.

Pas aku mau mulai menidurkan diri di kasur, tiba-tiba ponselku berdering tanda pesan line masuk. Otomatis aku mengecek siapa yang mengirim pesan padaku.

Rio Gahardian.

Viona?

Iya kak?

Hari ini mau kemana?

Gak tahu, niatnya
Nanti sore mau beli
Buku novel di luar.

Oh, mau di temenin?

Gak usah kak.

Gak papa, sekalian gue mau
Jalan-jalan. Bosen.

Oh gitu, yaudah kak.

Mau gue jemput jam berapa?

Haduh, kalau di jemput langsung kesini, sama saja aku cari mati. Karna, di rumah ada tante vika, nanti kalau dia ngadu yang enggak-enggak sama papa gimana? Bisa kelar semuanya.

Rio gahardian.

Jam 1 aja kak.
Jangan jemput ke rumah.
Ketemuan di depan komplek
Aja.

Ok.

Baiklah, ini kejadian yang amat-amat sangat langka di dunia. Seorang rio gahardian saputra mengajak aku jalan hari ini. Boleh teriak gak? Jangan deh, entar di sangka orang gila lagi.

Ada pesan line masuk lagi, aku pun membuka pesan yang masuk. Ternyata dari audy.

Audy yoelittaaa.

My Devil Prince [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang