Kuterbaring di atas alasmu yang dingin.
Menikmati hembusan angin yang sedang berbisik pada dedaunan dan kelopak-kelopak edelweis.
Sembari kunikmati secangkir kopi bersama anak malam yang tak henti-hentinya berceloteh tentang lautan bintang.
Nyanyian serangga malam yang tak kalah dengan petikan melody dari gitar tua yang usang penuh lakban.
Kerinduan akan dekapan hangat sang surya berselimut kabut tipispun senantiasa terobati.
Saat ku kembali dalam kebisingan kota, kembali pada aktivitas yang membosankan, aku sadar.
Aku yang telah terlena oleh dekapan alam tak lagi merindukan keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)
PoésieGoresan - goresan yang tak berbicara inilah yang akan menjadi saksi bisu dalam alur yang bernama kehidupan. Percayalah bahwa setiap yang punya rasa pasti bisa peka, hanya saja pada kadarnya masing - masing.