Malam itu kulihat kau duduk tepat di depan ku
Antara satu atau dua meter, kau tahu?
Aku tak tau
Namun jika kau tahu harusnya kau beri tahu aku waktu ituAh,, bagaimana mungkin
Aku hanya serigala tanpa kawanan
Mendekat secara perlahan untuk bergabung dengan kawananmu
Menyamarkan diri dalam bentuk bunglon berwarna abu - abuHey,, kamu yang disana
Duduk manis di tengah kawanan serigala
Menikmati permata langit dengan seribu wajahnya
Sedang aku duduk agak menjauh agar tak mengusikmu disana
Namun tetap saja aku hanya bunglon yang menyamar di tengah kawanan serigalaHari berganti
Aku masih bertahanMinggu mulai pergi
Aku masih bertahanNamun saat bulan berganti
Aku tak lagi mampu bertahanTumpah ruah segala rasa
Namun aku barulah bisa menitipkan kata
Tak mampu menampakkan bukti nyata
Karna aku hanya meminjam wajah bunglon sebagai rupaTetap di tempatmu
Aku akan ada disitu
Di satu waktu untuk menghampirimu
Bukan untuk menyerangmu
Namun untuk melindungimuPercayalah kamu yang disana
Di satu waktu akan ku buktikan
Rasaku bukan mainan
Inginku bukan sekedar harapan
Hingga cakrawalapun akan berdendang tentang hari penuh keindahan
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)
PoetryGoresan - goresan yang tak berbicara inilah yang akan menjadi saksi bisu dalam alur yang bernama kehidupan. Percayalah bahwa setiap yang punya rasa pasti bisa peka, hanya saja pada kadarnya masing - masing.