# Sajak Kenang #

141 9 6
                                    

Aku duduk di pelataran belakang rumahku
Saat kulihat jingga perlahan berlari untuk memberikan jingga yang lain
Pada rembulan di malam yang tak terlalu dingin
Hanya saja,
Fikiran ku masih beku,
Atau kaku

Aku menatap kejora yang hilang di ujung cakrawala
Yang kukira ia masih setia menemani sang rembulan
Hingga akhirnya sang surya mengintip di ujung lain cakrawala

Namun itu hanya khayalan
Yang sengaja ditinggalkan untuk menggoda rembulan

Malam ini pukul dua kurang sedikit
Aku bernyanyi tentang kegelisahan
Diiringi alunan perkusi alam dari katak dan jangkrik yang menyamarkan alunan perkusi dari kasur tua yang berdecit
Hingga tanpa kusadari dua jemari ini menari di atas kenangan

Sedikit kehangatan mulai muncul di dalam selimut tebal ini
Menyisakan cerita tentang waktu yang terlewati
Bukan aku tak sadar akan senang dan sedih hati
Hanya saja, kurasa cukup untuk ratapan malam ini

Meninggalkanku dengan rembulan yang tak utuh bentuknya
Menyamarkan kejora yang tak utuh sinarnya

Aku sang pejuang waktu
Melangkah menghadapi terpaan badai rindu
Entah akan ku bawa berkelana
Atau akan kutimbun kelak di bawah istana
Dalam dekapan malam dan alunan perkusi tua yang bernama alam.

Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang