Petang menjelang
Perlahan senyap memeluk kaki - kaki telanjang
Merebahkan sunyi dalam pelukan bintang
Redup kemerahan yang lalu digantikan terang
Oleh seperempat purnama yang menjelangKau menyapa sepertiga jiwa yang berkelana
Yang terhenti untuk seteguk kenang penuh derita
Dari bejana - bejana senja di garis cakrawala
Berisikan senyum - senyum fatamorganaMenarilah...
Berdansalah....
Menarilah dengan jiwaku
Berdansalah ditengah khayal fatamorganaku
Datanglah padaku
Kan ku dekap angan bersamamu
Di tengah peraduan mimpi di sepertiga malam ku
Rayuanku takkan sampai merebahkanmu
Dalam malam - malam kelabuKemarilah....
Peluklah kenang - kenang penuh ragu
Dari pahitnya kenyataan tentangmu
Aku masih merindu
Akan kata tentang kamu..
.
.
Kedai Peraduan, 25 Rabiul Awal 1439
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)
PoetryGoresan - goresan yang tak berbicara inilah yang akan menjadi saksi bisu dalam alur yang bernama kehidupan. Percayalah bahwa setiap yang punya rasa pasti bisa peka, hanya saja pada kadarnya masing - masing.