# Terbunuh Rindu #

98 11 14
                                    

Asa menggantung dipelupuk mata
Mengolok-olok jiwa tak berdaya
Pedang kerinduan telah dihunuskannya
Siap menikam jiwa yang terlena

Mata ini enggan terpejam
Ada secuil jengah yang datang dari masa yang silam
Mengoyak kesadaran
Menjelaskan tentang ketakutan

Aku hanya laki-laki biasa
Dengan cinta yang biasa
Dengan rindu yang biasa
Dengan keinginan yang tak biasa

Engkau hadir di antara nada
Awalnya kukira akan biasa saja
Namun kau yang menari-nari dipikiranku
Membuat sadar tak ingin kehilanganmu
Sepotong do'a yang ku ucap selalu
Hanya berharap agar tarian akanmu tak hanya lalu

Kali ini aku kalah melawan rindu
Bayangmu enggan beranjak dari kesadaranku
Menyiksaku
Membunuhku
Namun enggan ku engkau berlalu
Akankah cukup bagiku
Mencurahkan isi hatiku
Meleburkan isi kepalaku
Berjumpa denganmu adalah cita-citaku
Setidaknya hingga rindu ini berlalu.

.

.

.

Chamber kerinduan
17/01/18

Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang