Angin barat mengamuk
Menderu debu wajah kantuk
Menelanjangi mereka
Dengan semua kenyataannyaKenyataan tentang bumi kering
Tentang bahtera yang retak di antara jejak - jejak petapa
Membawakan cerita tentang puan disana
Yang terkubur oleh pancuran cakrawalaKusam nampak jelas di wajah wajah kereta tanpa awak
Berkisah tentang bahteraku yang rusak
Terhantam badai semalam
Namun tak ada sisa sisa badai pada retaknya
Hanya sisa sisa amukan sang pesulap neraka
Menyisakan isak tangis pada wajah wajah lapar yang menanti sepotong roti.Bahteraku yang terkenal manis
Kini hanya tinggal ceritanya saja
Menanti untuk akhir sebuah senja
Yang entah takkan pernah datang, atau bisa datang kapan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)
PoetryGoresan - goresan yang tak berbicara inilah yang akan menjadi saksi bisu dalam alur yang bernama kehidupan. Percayalah bahwa setiap yang punya rasa pasti bisa peka, hanya saja pada kadarnya masing - masing.