Kolaborasi #1

121 6 27
                                    

# SAJAK KESUNYIAN #
Dzilaz & user81211475

Sore hari kemarin lusa
Aku melihat jambu dan kelopak mawar yang berceceran di bawah gardu
Aku bertanya tanya bagaimana bisa mereka ada disitu
Karna sejauh yang kulihat di sekitarnya
Hanyalah rerumputan dan ilalang yang menari
Tiada pepohonan disekitarnya
Siapa gerangan yang membawanya

~~~

Sore ini kutemui jejeran botol - botol kosong
Berdenting menyisakan alunan yang kacau
Namun tetap saja indah bagiku
Karna hukum sebab akibat itu nyata
Menyisakan kekacauan pada nada
Dari berbagai botol - botol disana

~~~~

Malam ini bintang tak bertaburan di langitku
Rembulan pun sembunyi dan membisu
Nyanyian malam menemaniku
Menghantarkanku dalam selimut tebal yang bau
Gerimis kecil - kecil
Menemani kaki - kaki mungil
Berlarian disela canda
Menghantarkan bahagia di tengah keluarga
Namun perlahan semua kian sepi
Detak jam tanganku lebih keras daripada petir malam ini
Sedangkan aku masih berlayar mengarungi samudera mimpi

----------------------------$$$------------------------------

Sangat berbeda denganku
Hari - hari dihajar jemu
Bosanku pada deru - deru
Kendaraan memburu waktu

~~~~~

Lalu lalang orang ditengah jalan
Menyatu dengan kebisingan
Tak kulihat keakraban,
yang ada hanya asing yang terasingkan

~~~~~~

Tak pernah kulihat indahnya mentari tenggelam
Mengubah diri menjadi senja yang muram
Karna jingga tertutup tembok legam
Terbenam bersama kisahnya yang buram

~~~~~~~

Kurindu memandang purnama dicakrawala
Tak hanya sekedar menikmati dibalik kaca jendela yang ternoda membekas ditinggalkan hujan
Dan masih kurasakan dingin membekukan lamunan

~~~~~~~~

Disini dibalik tirai yang tak mampu bercerita
Tentang asa yang membumbung mengangkasa
Lebih tinggi dari gedung - gedung pencakar langit
Serta batu - batu diam menjerit, menjadi saksi bisu yang menjepit

~~~~~~~~~

Suara - suara sirine memecah gendang telinga
Gertak jam dinding membentak memacu otak
Memburu detak melaju tak kenal koma
Semakin cepat kian berontak, tak usah diratapi apa yang jadi kehendak

~~~~~~~~~~

Aku yang habis dimangsa sepi
Hanya berbicara melalui bahasa nurani
Sesekali kuabadikan dalam puisi
Agar longgar pada sesak yang menjejali

~~~~~~~~~~~

Di puncak BAUHINIA terlukis alkisah
Dirinya yang tak pernah lelah
Melawan hari penuh jengah
Mengikat rindu dengan tabah

~~~~~~~~~~~~

Jika arloji di pergelangan tanganmu
Berdetak lebih keras dari jantungku
Dengarlah gemuruh yang menyertai
Rasakan setiap inci dari sunyi yang menguliti

~~~~~~~~~~~~~

Niscaya kau rasakan terlelap dalam dekap
Hasrat yang tak mampu di ungkap
Hingga akhirnya sepi - sepi ini menjadi lengkap
Tanpa menyisa sekedar untuk di tatap.

.

.

.

Suatu malam di tengah semesta yang bernama Bumi, 7 Desember 2017

Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang