Hai biksu Tong,, apa kabar???
Nampaknya kau mulai lelah.
Perjalanan ini masih lah cukup panjang.
Lihat,, kakak pertama mulai sibuk dengan kutu-kutunya.
Kakak kedua sibuk dengan pakaiannya yang tak dapat dikancingkan.
Kakak ketiga sibuk dengan peti-peti yang mulai terasa berat dibahunya.
Sedangkan aku sendiri sibuk mencari asal suara yang mengisi kepala ini.
Nyanyian jangkrik mulai tak lagi merdu di dengar.
Nyamuk-nyamuk mulai nakal dan memanggil temannya untuk bekerja.
Sabar kawan,, aku mulai menyiapkan galon dan mengganti jarum suntik ku.
Aku mulai muak dengan nyanyian sang nyamuk.
Pergi,,, sudah cukup banyak suara untuk hari ini.
Biarkan tenang menjangkau ku.
Tolong,,, bulan malam ini mulai indah dinikmati bersama taburan bintangnya.
Perjalanan ini akan membahagiakan bila jalannya sudah terlihat.
Ya,,, aku mulai melihatnya.
Dan berharap jalan makin mudah di lewati.
Hilangkan bebatuan terjal dan jalanan yang bisa membuatku terpeleset.
Betapa indahnya jika jalan ini mulus bagai jalan Tol.
Aaaaargh,,, Apa nikmatnya jika perjalanan terlalu mulus dan mudah dilewati.Hai biksu Tong,, Apa kabar???
Akan kutemani perjalananmu walau batuan terjal menghadang.
😊😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)
PoesiaGoresan - goresan yang tak berbicara inilah yang akan menjadi saksi bisu dalam alur yang bernama kehidupan. Percayalah bahwa setiap yang punya rasa pasti bisa peka, hanya saja pada kadarnya masing - masing.