Rumahku berpasak pada bumi
Aku berpasak pada hati
Rumahku akan runtuh
Hatiku tak akan utuh
Entah keutuhan yang akan menghidupkanku
Atau keruntuhan yang akan membenamkanku
Aku berjalan di jalan berliku
Penuh cabang lalu sesatkanku
Hingga kembali pada garis awalku
Susur kembali jalan berliku
Di tengah kegelapan ku temukan cahaya
Tak banyak, cukup menuntun jejak suka
Bergelut dengan luka
Ah,, sudah basi itu semua
Aku masih menanti senja
Duduk manis menanti cerita
Akankah cerita suka yang di terima
Ataukah cerita duka yang ku bawa
Di teras rumahku tai ayam masih hangat hangatnya
Masih mudah untuk membersihkannya
Sedang di teras dapur tai kotok sudah mengering
Rapuh dan mudah dihilangkan namun sisakan noda menguning
Entah apa yang ingin ku sampaikan
Puisiku kini tak kenal arah tujuan
Rasa berperang dalam kekacauan
Mungkin aku akan terbenam atau terbang mengikuti angan
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)
ŞiirGoresan - goresan yang tak berbicara inilah yang akan menjadi saksi bisu dalam alur yang bernama kehidupan. Percayalah bahwa setiap yang punya rasa pasti bisa peka, hanya saja pada kadarnya masing - masing.