Kau begitu bersahabat dengan hitammu.
Bahkan setelah lebih dari satu dekade kau bergelut dengan serangan serangga musim panas.
Kau tegap berdiri walau badai menyerangmu secara brutal.
Tetap tumbuh seperti yang diharapkan.
Walau hanya untuk membahagiakan orang yang menikmatimu.Maafkan walau terkadang ku nodai kesucianmu, dengan keangkuhan ini.
Aku percaya bahwa kau begitu jujur dengan hitammu.
Membawaku kepada persahabatan baru.
Suasana baru yang mungkin akan segera menyadarkanku dalam mimpi-mimpi yang sebelunya bahkan tak inginku terbangun.
Dinding paradigma yang selama ini mungkin membatasi tekad untuk berevolusi.
Dinding yang membentang kini telah terlewati berkat kejujuranmu.
Terimakasih atas hitammu.
Yang selalu setia menemaniku bagai panah arjuna dalam indra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Ke-Peka-an (SELESAI)
PoesiaGoresan - goresan yang tak berbicara inilah yang akan menjadi saksi bisu dalam alur yang bernama kehidupan. Percayalah bahwa setiap yang punya rasa pasti bisa peka, hanya saja pada kadarnya masing - masing.