1. Intro

3.9K 184 50
                                    


I miss being a child.

***

Siapapun kamu di belahan bumi mana pun kamu. Pasti kamu pernah merasakan ingin kembali menjadi anak kecil. Begitu banyak quotes yang membuat kita seketika menyetujui kata-kata itu. Karena menjadi anak kecil adalah hal yang terindah di dalam hidup kita. Di mana kita tidak perlu pusing-pusing memikirkan hal-hal yang merusak tatanan hati dan sel-sel otak.

Seandainya, waktu dapat terulang kembali. Mungkin hampir sebagian orang akan menjadi anak balita yang baru bisa belajar berjalan dan terjatuh sambil tertawa. Berjuang merangkak tanpa tahu sakit dan luka. Semuanya terlihat menyenangkan. Dan ketika kamu menangis, kamu tidak perlu mencari pelarian, kamu tidak perlu melakukan apapun. Karena akan ada orang yang menghampirimu dan mendekapmu, agar tangismu berubah menjadi sebuah senyuman. But, itu bagi yang beruntung.

Menjadi kecil kamu tidak perlu berpikir akan makan apa? Akan seperti apa? Karena semuanya sudah terkonsep dengan rapi, kamu tidak perlu memikirkan apapun selain senyum dan menangis.

Yang pasti anak kecil tidak perlu memikirkan ke mana lagi dia harus memasukkan lamaran pekerjaan dan menjadi job seeker ke sana kemari membawa  amplop coklat, memakai baju kemeja putih, dan celana atau Rok dasar Hitam.

Atau, kamu tidak perlu merasakan cinta masa Remaja yang tidak terbalas, dan menjadi pemuja rahasia seseorang karena menyukai sahabatmu sendiri.

Menghadapi kerasnya pergaulan yang kapan saja bisa menyeretmu ke dalam lembah hitam menyesatkan, Mabuk-mabukan, pergaulan bebas dan segala bentuk jenis godaan-godaan setan yang terbungkus manis atas nama kenikmatan selagi masih muda.

Setiap langkah yang kamu ambil selalu ada yang memperhatikan dan mengawasimu dengan seksama tanpa celah. Bahkan satu nyamuk hinggap mengisap darahmu, dengan sigap orang akan mengejar nyamuk itu dan menepaknya hingga mati, mengeluarkan cairan merah kental.

"Percayalah sekarang kita sudah dewasa, berhenti berkhayal kalau lo adalah anak-anak yang bisanya cuma nangis dan tersenyum!" bentak Mika yang membuat beberapa orang di sekitarnya bergidik ngeri.

Mika salah satu aktivis kampus yang menjunjung tinggi idealisme. Rambut Keriting menjuntai membentuk seperti mangkok, berkulit cokelat dan mata tajam, dan jangan abaikan suaranya yang lantang membuatnya sangat cocok untuk menjadi penggerak massa di kampusnya.

"Jangan samain semua orang dengan lo, Mik." Suara lantang lainnya membuat Mika menoleh kasar ke sumber suara.

Ada Rafka di sana, dia menenteng tas ranselnya. Tas yang hanya formalitas saja dibawa karena isinya hanya sebuah buku dan sebuah pena.

"Gue ngga nyamain! lo bisa bayangin apa yang terjadi kalau mereka begini saja sudah lemah?" Mika meninggikan suaranya membuat semua orang semakin ngeri.

Suasana di koridor kampus yang sepi berubah menjadi seperti combution chamber, ruang pembakaran di mana setiap orang merasa tubuhnya mengeluarkan keringat, tentunya tidak masuk akal kalau sekarang malam semakin larut dan dingin semakin menusuk malah merasa gerah.

"Lo mau ke mana, Lan?" teriak Mika membuat semua orang menoleh ke arah apa yang dilihat Mika. Tak mendapat jawaban, Mika meninjukan tangannya ke udara dan menendang dinding yang ada di sebelahnya.

Howling MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang