"Asal lo ngga lupa, gue bukan tipe-tipe cowok yang menghargai cewek dengan murah, berapa pun lo minta gue kasih," sambung Arsalan.
Kanzia menghapus air matanya yang terus menetes. Lalu ia tersenyum menatap Arsalan.
"Gue ke sana dulu," lirih Kanzia. Ia berjalan menunduk mencoba untuk tetap santai.
Arsalan tersenyum sendiri, dia mulai tertarik dengan permainannya. Dia merasa dirinya bodoh pernah sempat merasakan sesuatu yang aneh di hatinya kala bersama Kanzia. Tapi, setelah ia mendengar cerita dari Nida dan melihat sendiri kejadian waktu di parkiran. Ia semakin yakin bahwa Kanzia sama saja dengan perempuan yang lain.
Kanzia sudah berada di dalam tenda bersama Mira dan Ayu. Mereka mulai melelapkan matanya. Kanzia mencoba melelapkan matanya dan melupakan semua kejadian hari ini.
Hari yang aneh menurutnya, hari yang menyebalkan dan hari yang melelahkan.
***
Rencana liburan untuk satu minggu terpaksa dibatalkan. Sekarang semuanya sudah siap untuk kembali. Liburan yang sia-sia menurut mereka semua. Termasuk Kanzia, sebelum melangkah ke kapal kecil Kanzia sempat membisikkan sesuatu di dalam hatinya. Berharap semuanya tidak seperti mimpi yang semalam dialaminya.
Setelah tiba di Villa tempat mereka transit Kanzia dan Mira mulai mencari barang-barang mereka. Mira menggeleng tak habis pikir, ia menyalahkan Rafka yang kakinya terkena paku.
"Santai aja kali, Mir," ucap Dinar yang sudah tak tahan mendengarkan ocehan Mira.
"Lah, lo mending, gue mesti bayar ke lo nih," ucap Kanzia mencebik tak suka.
Kanzia sudah berjanji kalau dia harus tetap menjadi Kanzia sebelumnya. Kanzia yang cerewet, Kanzia yang blak-blakan.
"Dua kali lipat, ya," ucap Mira menunjukkan deretan giginya yang rapi.
"Peras gue, Mir, perasssss," kata Kanzia yang sudah kesal.
"Mayan, Zi, modal buat nikah." Mira nyengir kuda.
"Kayak, yang laku aja lo," sambung Dinar.
"Lakulah, emang lo jomblo setia, setia sama masalalu, masalalu udah bahagia lah situ?" Kontan Mira. Dinar malah tak peduli dengan bully-an Mira.
Mereka sudah berkumpul lagi di depan Villa. Kanzia dan Mira malah sibuk sendiri mengatur rencana liburan mereka untuk berkunjung ke tempat abang Kanzia.
"Mobil Aldo bannya kempis, jadi hanya bisa diisi dua orang," ucap Arsalan.
Entah mengapa perasaan Kanzia mulai tak enak. Ia mendengar Aldo memanggil namanya. Dengan cepat Kanzia menoleh, dan mencoba biasa saja. Senyum yang ia tampilkan mendapat cibiran dari hati seseorang.
"Oke, gue sama lo, Do," jawab Kanzia ketika Arsalan meminta persetujuan Kanzia.
Aldo tersenyum senang, melihat senyum itu Kanzia sudah dapat membacanya. Ia hanya perlu waspada sepanjang perjalanan mereka pulang nanti.
Setelah semua siap untuk berangkat pulang. Rafka mengetuk jendela di sebelah Kanzia. Kanzia langsung menurunkan jendela itu.
"Kanzia, lo yakin mau di sini?" tanya Rafka dengan penuh hati-hati.
"Biar tukeran sama gue," ucap Rafka lagi. Kanzia tersenyum manis. Setidaknya masih ada yang peduli dengan dirinya.
"Kanzia biar sama gue," serobot Aldo. Rafka tersenyum tapi tatapannya tajam seperti siap untuk menghujam Aldo.
"Well, gue udah tandain lo, Do," jawab Rafka ambigu. Aldo mencengkram stirnya kencang
Mobil rombongan merekapun mulai melaju satu persatu termasuk mobil Aldo yang juga dinaiki oleh Kanzia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Howling Moon
ChickLitCerita ini di-PRIVATE, FOLLOW dulu baru bisa baca Part Lengkap ♥♥ Kalau di Korea punya Lee Jong Hyun member CNBLUE maka di Kampus ini ada Arsalan Raffasya. Cowok Tampan idaman semua wanita di kampus. Apapun yang ada di dirinya tidak bisa membuat wan...