Setelah suasana rumah sepi, Rafka dan Mika sudah menghilang dari meja makan. Mereka rebutan toilet untuk mandi terlebih dahulu. Mira sudah kabur ke kamar Kanzia untuk membersihkan badannya.
Tinggalah Kanzia dan Arsalan yang berada di meja makan. Mereka makan dalam diam. Kanzia bingung apa yang ingin dikatakannya.
Ia juga menyadari, bahwa sekarang dirinya bukanlah orang yang layak untuk diajak ngobrol oleh seorang Arsalan. Kalau mengingat-ingat kejadian di masa lalu. Ia ingin segera menenggelamkan dirinya ke samudra Atlantik.
"Lo ngga ke kampus?"
"Lo ngga ke kampus?"
Berada dalam suasana yang awkaward moment ini benar-benar membuat keduanya semakin canggung.
"Gue mau minta maaf," ucap Arsalan pelan sekali.
Kanzia masih bisa mendengarnya meskipun sedikit samar. Kanzia menatap Arsalan dan mengernyit.
"Buat semua yang udah gue lakuin ke lo, suer Kanzia, gue benar-benar tulus minta maaf."
Ya, Kanzia bisa melihat sorot mata yang tulus. Ia tahu Arsalan hanya emosi. Tapi apa penyebabnya?
"Gue minta maaf udah nampar lo, gue khilaf," lirih Kanzia.
"Lo ngga ke kampus?" tanya Arsalan lagi.
Kanzia menggeleng lemah. Ia tidak sadar dirinya sudah mencoreng nama baik kampus.
"Nama lo udah bersih, Zi." Suara Rafka mengalihkan perhatian keduanya.
"Maksudnya?" Kanzia bingung, bagaimana bisa namanya bersih sementara video itu sudah tersebar.
"Iya, kita semua udah cari bukti siapa pelakunya, dan Aldo ada di balik semuanya." Mika kali ini yang menjelaskan.
"Oh," jawab Kanzia lemah.
Arsalan, Mika, dan Rafka bengong mendengar jawaban Kanzia yang cuma ber-oh-ria.
"Lo emang ngga senang, Zi?" tanya Mika.
Arsalan dan Rafka menunggu jawaban Kanzia.
Kanzia tersenyum, terpaksa.
"Terima kasih kalian semua sudah belain gue," lirih Kanzia.
"Gue ngerti lo, Zi. Apapun keputusan lo, itu pasti yang terbaik menurut lo." Mira langsung mengelus bahu Kanzia.
Kanzia tersenyum dan kali ini senyumnya benar-benar tulus.Arsalan sebenarnya ingin bertanya apa yang membuat Kanzia malah tidak bahagia tidak jadi dikeluarkan dari kampus. Tapi, Mira memberi isyarat untuk tidak menanyakan itu.
"Zi, ponsel lo ngga aktif?" tanya Mira lagi.
Kanzia mendengus kesal kalau mengingat ponselnya berakhir dengan kisah yang malang.
"Gara-gara si Dennis tu, maksa-masa gue buat ikut dia waktu itu. Jadi nyemplung ke kali yang di dekat kos gue itu." Kanzia menatap nyalang pada sendoknya.
"Terus kenapa lo pindah? Kata Devi lo bawa semua barang lo? Lo ke mana aja sih Zi, kita semua nyariin lo tauk." Nada suara Mira terdengar masih khawatir.
"Waktu malam video tersebar, Aldo datangin kos gue, karena gue kira-" Kanzia berhenti sejenak lalu menatap Arsalan.
Arsalan mengedikkan bahunya pura-pura tak tahu.
"Karena gue kira penting, makanya gue buka. Gue liat itu Aldo mukanya udah nyeremin banget, dan dia maksa-maksa gue buat-" Kanzia terdiam untuk tidak melanjutkan kata-katanya.
"Udah jangan dilanjutin," ucap Arsalan setengah membentak. Mendengar ucapan Kanzia ingin sekali rasanya Arsalan langsung mendatangi Aldo dan menonjok wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Howling Moon
ChickLitCerita ini di-PRIVATE, FOLLOW dulu baru bisa baca Part Lengkap ♥♥ Kalau di Korea punya Lee Jong Hyun member CNBLUE maka di Kampus ini ada Arsalan Raffasya. Cowok Tampan idaman semua wanita di kampus. Apapun yang ada di dirinya tidak bisa membuat wan...