Setelah menempuh perjanalan yang cukup jauh bahkan menghabiskan waktu lebih daei tiga jam untuk bisa sampai ke kota itu. Rombongan dari kampus Arsalan sudah tiba di sebuah rumah yang terlihat sepi.
Arsalan mencari seseorang yang mengusulkan tempat itu untuk didatangi. Ia menemukan seorang perempuan berhijab yang sedang asik membicarakan sesuatu dengan Rafka. Arsalan mendekati mereka.
"Riz, ini benerkan tempatnya di sini?" tanya Arsalan masih menatap ke arah rumah yang terlihat mewah itu.
"Iya, Lan," jawab Rizka dengan serius.
Rizka berjalan meninggalkan Arsalan dan Rafka. Ia mengeluarkan barang-barang yang ada di bagasi Bus. Mereka menggunakan Bus kampus untuk kegiatan amal kali ini.
Sebenarnya Rizka tidak tahu sama sekali dengan tempat ini. Kanzia yang memintanya untuk datang ke sana, Rizka tidak begitu yakin. Keadaan luar rumah ini terlihat sangat mewah, berbanding terbalik dengan cerita Kanzia. Makanya Rizka ingin cepat memasuki rumah itu. Kanzia berpesan untuk tidak menghubungi pihak panti terlebih dahulu. Rizka menuruti semua apa yang diberitahukan oleh Kanzia.
"Ayoo!!" ajak Rizka kepada beberapa orang yang berhijab lainnya. ada Putri juga diantara banyak gerombolan perempuan itu.
Arsalan, Mika, dan Rafka mengekori para perempuan terlebih dahulu. Ada juga mahasiswa dari LDK (Lembaga Dakwah Kampus) turut andil dalam kegiatan kali ini.
Perlahan Rizka mengetuk pintu itu, ia cukup takut kalau tiba-tiba mereka salah mengetuk rumah. Rumah itu bukan seperti Panti asuhan kebanyakan. lebih mirip rumah pribadi orang kaya.
Tak lama rumah pun terbuka, Rizka langsung menunduk ketika seorang anak kecil membuka pintu itu. Rizka mengernyit memperhatikan seorang anak perempuan yang dikepang dua, menatapnya bingung.
"Cali siapa, ya?" tanya anak perempuan itu.
"Ibu Afifahnya ada?" tanya Rizka lembut dengan senyuman.
Bukannya menjawab, Anak itu malah memperhatikan satu per satu orang-orang yang ada di depannya. Ia masih belum membuka pintu itu, matanya tertuju pada seseorang yang terlihat sangat berbeda dari yang lainnya. Anak itu memperhatikan Arsalan yang tengah duduk dengan santai di kursi yang ada di teras.
"Ini anak kecil, tau aje mana yang bening," komentar salah satu rombongan, yang langsung mendapat sikutan dan Rizka.
"Nala, kamu kenapa?" teriak dari dalam Rumah.
Rizka mengintip-ngintip dari sela pintu yang sedikit terbuka. Ia dapat melihat seorang wanita paruh baya sedang berjalan menuju pintu. Dalam hitungan detik pintu pun terbuka.
Wanita paruh baya itu terlihat sangat kaget. Ia tidak mendapatkan informasi bahwa akan ada kunjungan ke rumahnya itu.
"Assalamualaikum, Bener ini rumah Ibu Afifah?" tanya Rizka sedikit segan melihat ibu yang menggunakan hijab lebar itu.
Benar-benar tidak terlihat seperti orang yang kekurangan dana. wajahnya tidak menunjukkan orang susah.
"Iya, saya sendiri, ada yang perlu saya bantu?" tanya ibu Afifah dengan lembut dan bersahabat. Rizka langsung merasa nyaman.
"Em, maaf sebelumnya, Buk. Perkenalkan saya Arsalan, ketua rombongan. kami dari Kampus Nusa Bangsa dapat usulan dari salah satu Mahasiswa bahwa ada panti asuhan yang perlu bantuan, dan alamatnya persis di rumah ini, maafkan kami kalau kami salah alamat," kata Arsalan yang mengambil alih pembicaraan.
Afifah yang merasa bingung dengan cepat mempersilahkan semua mahasiswa untuk masuk. sekitara tiga puluh orang yang ada di sana. dan sebuah Bus terparkir tak jauh dari halaman rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Howling Moon
ChickLitCerita ini di-PRIVATE, FOLLOW dulu baru bisa baca Part Lengkap ♥♥ Kalau di Korea punya Lee Jong Hyun member CNBLUE maka di Kampus ini ada Arsalan Raffasya. Cowok Tampan idaman semua wanita di kampus. Apapun yang ada di dirinya tidak bisa membuat wan...