Part 33

2.2K 120 2
                                    

'Sehari sebelum pernikahan.'

Hari ini sesuai dengan perjanjian, Reava pergi menjemput Olivia dan Evelyn untuk menginap bersama di hotel tempat resepsi, sekaligus tempat merias diri untuk pernikahan besok.

Setelah beberapa saat, kedua perempuan yang dijemput Reava sudah duduk dengan rapi di jok belakang. Reava mendengus kesal melihat tal itu.

"Gue berasa beneran sopir nih.. Sialan lo berdua." Sungut Reava mengungkapkan kekesalannya.

"Yakan yang terbiasa bawa mobil sendirian cuma lo. Kita berdua mah selalu dianter tunangan." Sindir Olivia ditanggapi dengan anggukan dari Evelyn. Reava hanya bisa menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan agar kesabarannya tetap terkontrol. Karena jika tidak, bisa bisa nyawa kedua calon pengantin yang duduk di bangku belakang akan terancam.

"Kalian berdua makin kesini, makin mau nikah, malah makin nyolot ya. Sombong banget sama yang jomblo." Tanggap Reava. "Inget tuh malem pertama. Gue doain biar rasanya sakit banget. Anggep aja pembalasan gara-gara lo berdua ngatain gue." Lanjut Reava sinis.

"Tau deh yang pernah ngerasain." Ucap Olivia.

"Emang lo belum pernah?" Tanya Evelyn sambil menoleh kearah Olivia. Sedangkan Reava tetap fokus pada jalanan, walaupun telinganya mendengarkan percakapan kedua temannya.

"Belum lah... Grepe grepe doang sih pernahnya. Kita berencana menyimpan sesuatu yang terbaik di akhir." Ucap Olivia sambil menepuk dadanya dengan bangga. Padahal Reava justru menggeleng gelengkan kepala karena tindakan kakaknya dan Olivia selama ini.

"Untung belum bablas. Secara omongan kakak gue selalu berhubungan sama gituan. Awalnya gue takut kalian nikah gara gara lo tekdung." Kata Reava datar. Menimbulkan gelak tawa dari Evelyn dan dengusan dari Olivia. "Amit amit deh, Re. Kakak sendiri lo bilang gitu. Parah lo." Reava ikut tergelak mendengar ucapan Olivia.

"Makan yuk!" Ajak Reava. Meskipun tanpa persetujuan kedua temannya pun, Reava sudah membelokkan mobilnya ke sebuah restoran cepat saji.

"Gak mau!"

"Diet!"

Reava memijat pelipisnya saat mendengar jawaban dari kedua temannya. Apa apaan itu? Makan seporsi paket ayam goreng, ditambah cola, kentang, dan es krim tidak akan membuat berat badan naik drastis kan? Toh, mereka tidak selalu makan makanan seperti itu setiap hari.

"Lebay lo. Gak bakalan jadi gendut deh! Mau nikah aja belibet banget." Dengus Reava lelah. "Kalo enggak mau, gue aja yang turun, kalian tunggu sini. Gue laper." Lanjutnya, bermaksud memancing keduanya untuk ikut turun.

"Yaudah... Kita disini aja ya, Liv? Biarin aja Reava makan." Ajak Evelyn kepada Olivia. Dan seketika itu pula Reava langsung menggigit bibirnya, menahan umpatannya.

"Kaliaann...." Desis Reava. "Turun sekarang!!! Kita makan. MAKAN. Em-a-ka-a-en. Makan!" Reava dengan cepat membuka pintu belakang dan menarik keduanya keluar, kemudian menekan tonbol lock otomatis mobilnya dengan semacam pengendali yang menjadi satu dengan kunci mobil.

Reava merangkul keduanya memasuki restoran cepat saji itu. Lalu matanya dengan sigap mencari kesana kemari, dan akhirnya menemukan meja kosong. "Lo berdua duduk disana dulu, biar gue yang pesen. Awas sampe ntar enggak mau makan. Gue sumpahin malem pertamanya sakit." Reava melepaskan rangkulannya dan melenggang pergi kearah kasir.

★★★★★★★★

Reava menatap Olivia dan Evelyn dengan wajah datar saat melihat piring kosong, gelas kosong, dan keduanya sedang menikmati es krim yang ia belikan. Padahal, Reava masih makan setengah piring, sedangkan makanan mereka sudah tandas tak bersisa. Reava berpikir, ini gue yang makannya lambat, atau mereka yang pake kecepatan 4G LTE ya kalo makan?

Reova & ReavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang