Jika kamu ingin berhenti, maka jangan berbuat seakan-akan kamu akan memulainya lagi, percayalah sayang 'tak semudah itu hilang.
🌹🌹🌹
Fira menatap Vino dalam diam, tidak ada suara sedikitpun yang keluar dari mulut Fira sejak kemarin malam. Endang dan Lintang sudah berupaya semampu mereka untuk membuat Fira membuka suaranya, namun dia tetap diam.
Fira melangkah lebar mendekati Vino yang bersandar di kap mobil sedan berwarna silver-nya. Vino menampilkan senyum lebarnya, menyapa Fira dengan lembut. Namun, Fira memilih diam dan melengos masuk ke kursi penumpang di samping pengemudi.
Vino berlari kecil menghampiri Endang, Lintang dan Gina yang berdiri di teras rumah Fira, meminta izin.
Vino duduk di kursi pengemudi dengan sangat tenang, kepalanya menoleh ke arah paper bag bermotif batik yang berada di dalam pelukan Fira. Vino mengerutkan kening.
"Paper bag dipeluk, tas ditaruh gitu aja di bawah, kebalik neng," ucap Vino.
Fira menempelkan pelipisnya di jendela mendiamkan Vino. Fira melirik sekilas ke arah keluarganya yang masih menatap sendu mobil Vino. Fira kehilangan gairahnya untuk hari ini, mungkin hingga beberapa hari ke depan.
"Pakai sabuk pengamannya!" Vino berusaha memperingati Fira.
Tangan Fira bergerak memakaikan selt belt ke tubuhnya lalu kembali ke sisi semula. Vino mulai menyetir dengan tenang.
Pagi itu cuaca sangat buruk, baru saja mobil Vino keluar dari pekarangan rumah Fira, hujan sudah datang membasahi bumi. Fira menatap air yang membasahi jendela, jari Fira bergerak mengikuti air yang bergerak turun secara perlahan.
Vino benci keheningan dan Vino benci hujan. Bagi Vino keduanya sangat berpengaruh bagi sebagian orang yang memiliki masalah. Di saat hening mereka akan melamunkan masalah mereka dan harapan mereka. Dan disaat hujan mereka terkadang kembali menangis dalam diam mengingat masalahnya.
Vino menyetel musik berusaha memecahkan keheningan. Dan Vino berdecak kesal saat lagu Kau yang sembunyi by Hanin Dhiya mulai berputar. Vino hendak mengganti lagu tersebut tapi tangannya terhenti oleh Fira.
Vino mendesah. "Lagunya mellow banget, nanti kalau gue nangis 'kan enggak lucu," ucap Vino berusaha menghibur Fira.
Fira tetap diam dan memilih untuk kembali melihat air yang terus membasahi jendela mobil.
Fira menarik napas dalam berusaha memikirkan tindakan apa yang pantas untuk mengakhiri semuanya. Meminta penjelasan atau memberikan penjelasan, atau mungkin keduanya? Fira kembali merenung dan tanpa sadar kantuk menguasai dirinya sampai terlelap.
------------------------------------------------------
"Fir, gue enggak pernah memperkosa Nabila! Gue dijebak, Fir! Foto itu palsu! Kenapa lo enggak mau dengerin gue?!!" teriak Mario di taman luas nan sepi.
Fira meremas ujung bajunya, berusaha menahan air mata yang sudah ia bendung sejak tadi. Mario dengan menjambak rambutnya frustrasi dan terus melempar kerikil ke arah danau.
"KENAPA LO SUSAH NGERTI, FIR?! KENAPA?!" teriak Mario lagi.
Fira menggeleng pelan memperhatikan Mario dari kejauhan. Fira berjalan mendekati Mario namun ia mengurungkan niatnya saat gadis berwajah putih bersih dan polos lebih dulu mendekati Mario. Fira merasa hatinya hancur melihat bagaimana Mario menerima kehadiran gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speranza [END] ✔
Подростковая литератураKarena kesalahan di masa lalu, semua berubah. Lima orang remaja yang awalnya sedekat nadi menjadi sejauh langit. Fira bertingkah seolah tidak mengenal Mario. Sedangkan Andre, Dika dan Emily hanya dapat diam memperhatikan jalan cerita yang dibuat Fir...
![Speranza [END] ✔](https://img.wattpad.com/cover/74496491-64-k741843.jpg)