Kuncinya satu, ketika kita memulai suatu permainan maka kita harus menyelesaikannya.
🌹🌹🌹
Semua memandang heran dua pasang remaja yang baru saja memasuki area sekolah. Sang perempuan terlihat begitu senang dengan tas pink di punggungnya. Sedangkan, sang laki-laki masih setia dengan wajah cuek dan dinginnya.
Fira dan Emily yang baru saja memasuki gerbang sekolah sempat terdiam beberapa menit sampai akhirnya pandangan Fira dan laki-laki itu bertemu. Hanya seperkian detik sebelum akhirnya mereka memutuskan kontak mata.
Fira merasa sesak di dada melihat Mario dan Nabila berangkat bersama ke sekolah. Mario benar-benar sudah mulai menuruti permintaan Papa-nya untuk menjauhi Fira. Ada sedikit rasa tidak terima di hati Fira, tapi Fira tahu ia tidak bisa berbuat apa-apa sampai semuanya berakhir.
Fira mengulas senyum tipis begitu melihat Mario berjalan meninggalkan Nabila di belakangnya. Fira ikut melangkah kembali sembari menarik tangan Emily.
Lo harus tahu, berpura-pura tidak mengenal lo itu sulit. Batin Fira mulai berkata.
"Buru, Em! Gue belum ngerjain PR Bahasa Indonesia," ucap Fira.
Dahi Emily berkerut mendengar penuturan Fira. "Belum kerjain PR, apa belum nyapa Mario?" goda Emily.
Fira tersenyum miring. "Ingat permainannya, Em," ucap Fira mengingatkan.
Emily menghentikan langkahnya secara tiba-tiba. "Lo siap untuk menyakiti hati lo untuk beberapa saat?" tanya Emily polos.
"Selalu siap. Kita melakukan ini demi nama baik kita, dan demi persahabatan yang sudah kita bangun cukup lama." jawab Fira tegas.
Emily mengangguk paham, sekarang adalah waktunya untuk memancing orang-orang yang terlibat untuk menunjukkan batang hidungnya. Orang-orang yang sudah menghancurkan persahabatan yang sudah seperti keluarga.
Sekarang, kuncinya adalah membiarkan semua orang mengira Mario benar-benar sudah melupakan Fira, begitupun sebaliknya. Agar permainan ini segera berakhir dengan cepat. Tanpa harus menyakiti hati keduanya lebih lama lagi.
Emily sangat ingin menanyakan hal lain, tapi Vino lebih dulu menghampiri Fira dan menarik Fira ke arah kantin. Membiarkan Emily menatap kosong ke arah mereka. Emily mengeluarkan napas perlahan.
"Semoga gue sama Andre, bisa mengambil keputusan hari ini," gumam Emily lalu tersenyum puas dan ikut menjalan tugas masing-masing.
Emily kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda karena Fira. Emily melangkah dengan senyum merekah di wajahnya. SemogaAndre sudah menjalankan misinya.
Sesampainya Emily di depan kelas XI-IPA 1 ia merasa terkejut dengan pemandangan yang Emily lihat. Andre sedang mencium punggung tangan Inayah begitu lama. Emily merasa sesak di dadanya, ia tahu itu hanyalah pura-pura tapi seperti yang terlah dikatakan, hati juga ikut terlibat.
Emily cemburu dan memilih untuk meninggalkan mereka. Emily berlari menuju kantin. Mengabaikan Dika yang menyerukan namanya.
Dika yang awalnya hendak mengejar Emily, memilih untuk menghampiri Andre.
"Dre," sapa Dika.
Andre terkejut lalu menoleh ke arah Dika tanpa melepaskan pautan tangannya dengan Inayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speranza [END] ✔
Teen FictionKarena kesalahan di masa lalu, semua berubah. Lima orang remaja yang awalnya sedekat nadi menjadi sejauh langit. Fira bertingkah seolah tidak mengenal Mario. Sedangkan Andre, Dika dan Emily hanya dapat diam memperhatikan jalan cerita yang dibuat Fir...
![Speranza [END] ✔](https://img.wattpad.com/cover/74496491-64-k741843.jpg)