Epilog

4.4K 293 53
                                    

Ini musiknya harusnya aku up di bab 51 kemarin, tapi ternyata gak ke upload, jadi aku masukin di sini dehhh....

Jangan lupa di play yo💕💕

☀☀☀

Layaknya bunga di musim semi,
Kamu harus tetap bermekaran dan terus hidup,
Jangan biarkan musim gugur menghalangi kehidupanmu,

Lihatlah langit luas yang membentang di atas sana,
Kita masih di bawah naungan langit yang sama,
Lihatlah hamparan tanah yang kamu pijak sekarang,
Kita masih berada di atas tanah yang sama,

Kita masih sama,
Masih berada di alam yang sama,
Dan aku harap masih memiliki harapan yang sama,
Tidak ada salahnya untuk berharap kembali bukan?

Kamu pernah mengatakan "l'amore é la speranza," yang mempunyai arti, Cinta adalah harapan.
Sekarang aku paham dengan maksud itu, ketika kita mulai mencintai sesuatu kita akan terus berharap.
Seperti yang aku lakukan sekarang.

Tersenyumlah, ini bukan akhir dari segalanya. Kamu harus melanjutkan hidupmu di sini, dengan teman-teman yang lain. Aku selalu menemani setiap langkahmu, percayalah.

Tertawalah, aku selalu suka tawamu, tidak hanya aku yang suka tapi semua orang menyukai gelak tawamu. Kamu harus lebih banyak tertawa mulai saat ini, setidaknya sebuah tawa dapat menghilangkan kesedihanmu sejenak.

Bicaralah, kamu tahu? Setiap kali kamu berbicara, kamu sudah membagi kesedihanmu kepada orang lain. Jangan takut untuk membuka suaramu untuk orang-orang di sekelilingmu.

Dan yang terakhir, bahagialah, aku selalu berharap kamu mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya setelah ini.

Aku akan melakukan hal yang sama sepertimu, Fir.
Lekas sembuh, jangan pernah lelah untuk berusaha sembuh.

Besok, kamu harus berubah! Semangat!💙

Seseorang yang sangat menyayangimu.
Your (ex)-Putra.

Fira melipat kembali surat yang baru saja ia baca. Fira tersenyum memandang langit di atas sana. Kepergian Mario memanglah bukan akhir dari hidupnya.

Tapi, bisakah Fira melanjutkan hidupnya tanpa Mario?

"Kak, ayo, pulang!" ucap Endang di balik punggung Fira.

Fira tersenyum lalu menyentuh lembut tangan Endang yang berada di pegangan kursi roda yang sedang ia duduki. "Bun, Mario masih ada di sini," gumam Fira.

Endang ikut menatap langit seperti yang Fira lakukan. "Kamu lihat apa di langit?" tanyanya.

"Senyumnya," gumam Fira.

Endang terkekeh. "Di langit itu adanya awan, pesawat, burung, bintang, bulan, matahari---"

"Dia ada di sini, Bun, di bawah langit, dan di atas tanah yang sama seperti kita," sahut Fira.

Endang mengangguk lalu tersenyum. "Ya sudah, ayo, pulang! Temanmu sudah menunggu di rumah," ucap Endang di balas anggukan oleh Fira.

Hari ini genap setahun Mario pergi meninggalkan Fira. Fira masih merasa bahwa Mario berada di sini, di sampingnya. Walaupun sebenarnya Fira sangat tahu, Mario sudah menjalani kehidupan yang lainnya di sana.

Beberapa minggu setelah kepergian Mario, Fira sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Namun, saat itu Fira harus merasa terpukul untuk kesekian kalinya. Kedua kaki Fira sudah tidak dapat berfungsi secara maksimal. Kakinya mengalami kelumpuhan total.

Dengan dorongan semangat dari orangtua serta sahabat-sahabatnya, Fira kembali bangkit dari kesedihannya. Fira melakukan apa yang tertulis di surat Mario terakhir kali. Fira merubah kepribadiannya 100 derajat.

Fira yang dulu cuek, tidak peduli, dan ketus berubah menjadi pribadi yang ramah, ceria, dan sangat peduli. Semua nampak natural seolah Fira melakukannya karena ia ingin. Namun, faktanya, Fira melakulan itu semua karena Fira ingin menutupi kesedihannya.

Kesedihan yang ia rasakan berkali-kali lipat sakitnya. Tidak pernah ada yang tahu bagaimana perasaan Fira saat ini. Semua orang hanya mampu menebak-nebak tidak pasti.

Tapi satu hal dugaan sahabatnya yang benar. Fira diam-diam mengharapkan sebuah pertemuan.

☀☀☀

Akhirnya epilog selesai:))
Semoga endingnya tidak mengecewakan ya💙

Extra part menyusul yap✔

Thank you💙


9 Januari 2018
22 Februari 2018
-Fan-

Speranza [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang