04

422 280 116
                                    

Setelah bergelut dengan rasa takut yang melanda selama dua jam tadi. Akhirnya para murid kelas XII Ipa4 bisa bernapas lega juga.

Bel pergantian pelajaran yang berbunyi membuat para murid XII Ipa4 bersorak senang dalam hati. Karna sebentar lagi mereka akan terbebas dari pelajaran pak Broto.

Guru berkumis tebal itu segera membereskan barang-barang beliau saat mendengar bel pergantian sudah berbunyi.

"Baiklah pelajaran untuk hari ini sudah selesai. Terima kasih atas perhatian kalian semua." setelah mengatakan itu beliau mulai meningalkan kelas tersebut.

Sorak sorai bahagia terdengar dengan jelas dari mulut para murid. Setelah merasa dua jam mereka harus berekstra hati-hati mengingat sifat pak Broto yang mudah marah.

Dan mereka semua sangat bersyukur karna saat ini mereka sudah terbebas dari pelajaran beliau. Jadi mereka bisa leluasa melakukan apa saja saat ini, termasuk pergi ke kantin.


*****

Dari awal masuk kelas dua belas Nara sudah tidak habis pikir kenapa Bu Mayang bisa memilih Nata sebagai ketua kelas mereka. Dan kenapa pula Bu Mayang juga memilihnya sebagai sekretaris.

Padahal Bu Mayang sendiri tau jika ia dan Nata selalu bertengkar jika keduanya sudah berdekatan. Lantas kenapa wali kelasnya itu malah memilih mereka berdua.

Memang sejak awal masuk kelas XII Ipa 4 Bu Mayang sudah memilih Nata sebagai ketua kelas, Amar yang sebagai wakil ketua kelas, Nara yang sebagai sekretaris dan Dona sebagai bendahara.

Dan keputusan Bu Mayang saat itu sudah mutlak tidak dapat di ganggu gugat lagi oleh siapa pun, termasuk dirinya kalau itu yang ingin protes.

Nara ingin sekali menolak jabatanya tersebut, tapi apa yang saat itu Nara dapatkan malah pelototan tajam dari Bu Mayang. Yang membuat gadis itu langsung kicep ditempatnya tanpa berniat membantah lagi.

Jadilah sekarang Nara harus bekerja sama dengan Nata cowok nyebelin itu untuk menjaga keamanan dan kenyamanan kelas XII Ipa 4.

Sebenarnya Nara sangat malas jika harus bekerja sama dengan Nata. Mengingat kelakuan jahil lelaki itu terhadap dirinya. Tapi mau bagaimana lagi Nara harus tetap melakukannya. Kalau tidak Nara yakin jika ia akan dapat omelan pedas dari Bu Mayang jika ia tidak melakukan tugasnya dengan baik.

Seperti jam kedua saat ini. Guru yang seharusnya mengajar mereka belum juga masuk kedalam kelas mereka. Padahal bel pergantian jam pelajaran sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Tapi Bu Yani guru Fisika itu belum juga ada tanda tanda akan masuk kedalam kelas tersebut.

Yang membuat para murid kelas XII Ipa4 pada berhamburan. Di pojokan sebelah kiri sudah di isi oleh para siswi yang sedang bergosip ria, yang di ketuai oleh Cery si ratu gosip SMA Pelita. Entah itu tentang para artis idola mereka atau sampai membicarakan cowok-cowok yang termasuk most wanted di SMA Pelita. Ya salah satunya Nata.

Di belakang sekali juga sudah di isi oleh murid laki laki yang sudah duduk dilantai. Mereka semua sudah membentuk lingkaran untuk bermain kartu domino. Ada juga yang sudah ngacir ke kantin dan ada juga beberapa murid yang bernyanyi nyanyi tidak jelas.

Sedangkan Nara dan ketiga sahabatnya hanya duduk ditempatnya tanpa mau ikut bergosip seperti para siswi yang ada dipojok sebelah kiri. Mereka hanya membaca buku dan sesekali berbicara.

Suara ribut yang ditimbulkan oleh para murid lain membuat Nara merasa pusing. Apalagi ketika Nara melihat jika Nata malah ikut bergabung dengan sekelompok murid laki-laki yang bermain kartu. Seketika membuat Nara meradang ditempatnya.

Bagaimana bisa Nata malah ikut bermain kartu seperti itu. Seharusnya lelaki itu memangil Bu Yani untuk mengajar mereka. Mungkin saja kan Bu Yani lupa jika beliau ada jam di kelas mereka. Sehingga beliau tidak masuk kedalam kelas mereka. Tetapi tidak, Nata lelaki itu malah ikut bergabung bermain kartu sekarang. Sungguh menyebalkan.

Sambil memijit keningnya, Nara bergumam.
"Bagaimana bisa Bu Mayang milih si Nata sebagai ketua kelas. Liatlah si cowok nyebelin itu ngak tanggung jawab dengan tugasnya sendiri." sambil melirik kearah perkumpulan murid laki-laki yang sedang asyik bermain kartu.

Disampingnya Astrid mulai mengelus pundak Nara. Astrid  paham jika saat ini Nara merasa sangat kesal dengan Nata. Maka dari itu ia mengelus pelan pundak Nara guna menenangkan gadis itu.

"Mungkin Bu Mayang ada alasan tersendiri kenapa beliau sampai menunjuk Nata sebagai ketua kelas kita." ucap Astrid lembut.

Astrid tidak mau jika Nara harus berantem lagi dengan Nata karna masalah ini. Maka dari itu ia mencoba untuk menenangkan gadis itu yang masih terlihat kesal.

Mendengar ucapan Astrid barusan membuat gadis itu memutar matanya malas. Nara merasa bingung dengan jalan pikiran Bu Mayang. Sebenarnya apa yang ada di pikiran Bu Mayang waktu itu sehingga memilih Nata sebagai ketua kelas.

Padahal masih banyak murid lain bahkan lebih baik dari Nata. Misalnya Bayu gitu, cowok kalem dan pintar dalam bidang mata pelajaran Matematika. Ya walaupun penampilannya terkesan culun. Tapi menurut Nara, Bayu lebih pantas menjadi ketua kelas dari pada Nata.

Tidak seperti Nata yang selalu terlihat petakilan, keras kepala, urakan dan lihatlah cara berpakaian Nata. Lelaki itu pasti selalu mengeluarkan kemeja sekolahnya. Mana celananya juga terlihat sobek-sobek dimana-mana. Dan kalian juga harus lihat rambut Nata yang terkesan acak acakan.

Apa lelaki itu pikir dengan berpenampilan seperti itu akan terlihat keren apa? Mungkin bagi kebanyakan siswi di SMA Pelita dan cewek-cewek lain akan berpikir seperti itu. Nata yang keren lah atau setidaknya Nata yang kece badailah.

Tapi bagi seorang yang bernama Anara Amesti. Penampilan Nata yang seperti itu malah terlihat kayak anak berandalan saja. Seperti anak yang kurang didikan saja dari orang tuanya. Ckckck.

Apalagi sikap Nata yang bisa dibilang selalu menggangu dirinya. Membuat lelaki itu semakin minus dimata Nara.

Semisalnya di dunia ini hanya tingal dua cowok yang tersisa antara si Karyo anak kelas XII Ips3, Yang bisa dibilang wajahnya ngak banget, apalagi ditambah kaca mata tebal yang menghiasi wajahnya. Dengan Nata cowok nyebelin tapi berwajah menawan.

Maka lebih baik Nara memilih si Karyo saja dari pada ia harus memilih si Nata musuh bebuyutannya dari dulu. Ya walaupun wajah Karyo terbilang ngak banget tapi setidaknya cowok itu tidak akan membuat ia naik darah setiap melihatnya.

Lain halnya dengan Nata lelaki itu sepertinya memang berniat memancing kemarahannya agar keluar. Hampir setiap hari saja kelakuan Nata selalu menyebalkan di mata Nara.

Entah setiap kali Nata berhasil memancing keluar kemarahannya, lelaki itu akan selalu tersenyum. Entahlah senyuman jenis apa yang Nata tunjukan ketika lelaki itu berhasil memancing kemarahannya.

Apa jenis senyuman yang mengejek dirinya karna telah berhasil memancing kemarahannya atau senyum senang saja. Yang jelas Nara tak pernah mau ambil pusing soal jenis senyuman apa yang selalu Nata tunjukan kepadanya, setiap kali cowok itu berhasil membuatnya marah-marah.

Tapi yang pasti jenis apapun senyuman Nata yang ditunjukan lelaki itu kepadanya akan selalu membuat Nara naik darah.

Tapi yang pasti jenis apapun senyuman Nata yang ditunjukan lelaki itu kepadanya akan selalu membuat Nara naik darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si cantik yang suka sebel dengan tingkah laku Nata..😍😍

Like & coment

Maafkanlah aku yang belum bisa buat cerita bagus seperti auhtor-auhtor lain.😢😢

Secret Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang