13

222 142 38
                                    

Bel pulang sudah berbunyi semenjak beberapa menit yang lalu, suasana sekolah mulai terasa sepi karna para murid sudah beranjak pulang setelah bel yang mereka tunggu-tunggu akhirnya berbunyi juga.

Termasuk juga dengan Nara, gadis itu ingin sekali cepat pulang dan tidur di kasur empuknya. Namun sayang hari ini gadis itu tidak bisa pulang cepat karna hukumannya yang dimulai hari ini sampai satu minggu kedepan.

Sebenarnya sekolahnya belum benar-benar sepi karna ada beberapa siswa yang masih berada disekolah, itupun karna mereka harus membersihkan kelas mereka terlebih dahulu sebelum pulang. Jadi Nara tidak merasa takut jika ia akan sendirian disekolah ini.

Dengan langkah malas Nara menuju kearah toilet, dimana ia harus mulai menjalankan hukumannya.

Sebenarnya Astrid, Melody dan Naya tadi sudah menawarkan untuk membantu dirinya. Tapi Nara merasa tidak enak terhadap ketiganya jika mereka harus membantu dirinya.

Ya secara mereka tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan hukuman dirinya, jadilah Nara menolak bantuan dari ketiganya.

Lagi pula kan ada Nata yang juga dihukum bersama dirinya. Jadi biarlah ia dan Nata saja yang mengerjakannya pikir gadis itu.

Sehingga saat Astrid, Melody dan Naya pamit untuk pulang terlebih dahulu, gadis itu hanya mengangukan kepalanya.

Saat sampai di depan pintu toilet cewek dan membuka pintu tersebut, gadis itu hanya bisa menghela nafas berat. Nara tau jika ini yang akan ia lihat saat membuka pintu toilet tersebut.

Sampah bekas tisu pun sudah bertebaran dilantai. Mana lantainya juga sangat kotor sekali, lagi Nara menghela nafas kasar.

Dengan segera Nara membersihkan itu semua dan setelah selesai membersihkan toilet cewek pun ia harus kembali membersihkan toilet cowok.

Lagi dan lagi Nara harus menghela nafas saat melihat toilet cowok yang ternyata lebih parah lagi dari toilet cewek. Bau pesing bercampur dengan bau rokok mampu membuat Nara merasa mual.

Mau tidak mau Nara masih harus tetap membersihkannya, ya walaupun Nara harus menahan agar ia tidak muntah ditempat itu juga.

Sudah hampir satu jam lebih Nara membersihkan toilet tapi tanda-tanda akan kehadiran Nata juga belum terlihat sampai sekarang.

Sebenarnya Nara juga cukup penasaran dengan dimana keberadaan Nata saat ini. Pasalnya sejak selesai jam istirahat tadi dan sampai guru mata pelajaran selanjutnya berlangsung, lelaki itu masih tak terlihat batang hidungnya sama sekali.

Bahkan saat bel pulang berbunyi pun Nata masih tak terlihat. Padahal tas cowok itu masih berada diatas mejanya, itulah yang membuat Nara menjadi penasaran akan dimana keberadaan Nata saat ini.

Tapi seakan terpikir sesuatu yang tadinya Nara cukup penasaran akan keberadaan cowok itu, tiba-tiba merasa jengkel sendiri. Jangan bilang kalau Nata memang sengaja menghilang seperti ini karna cowok itu tidak mau mengerjakan hukumannya.

Sial. Jika memang benar apa yang di pikiran Nara saat ini benar maka terkutuklah Nata.

Bagaimana bisa lelaki itu menghindari hukumannya dan membuat ia harus bekerja sendirian disini. Padahal cowok itu juga yang membuatnya dihukum seperti ini dan Nata malah menghindar. Ckk.

Masih membersihkan lantai toilet Nara mulai mengeluh sendiri.

"Emang sialan tuh mahluk astral!! Bisa-bisanya tuh mahluk biarin gue ngerjain hukuman ini sendirian!" keluhnya.

Keringat mulai mengucur dari dahi Nara dan dengan gerakan kasar Nara menghapus keringatnya tersebut.

Saat ini Nara merasa sangat marah sekali kepada Nata. Lihatlah ia harus mengerjakan ini semua sendirian. Awas saja jika ia nanti ketemu mahluk itu pasti Nara akan bejek-bejek tubuh Nata.

Secret Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang