Suasana kantin yang cukup ramai hari ini semakin membuat suasana hati Nara semakin kacau. Hampir semua meja kantin sudah di isi oleh para siswa-siswi.
Untung saja mereka lebih cepat datang ke kantin sehingga masih bisa mendapat meja. Kalau tidak sudah di pastikan jika mereka harus menunggu lagi, padahal cacing-cacing di perut mereka sudah minta di isi.
"Gila ya ini semua gara-gara tuh si mahluk astral bin nyebelin satu itu." dengan muka yang masih terlihat kesal Nara menyeruput oringe juice nya dengan kasar. Sehingga menghasilkan suara yang cukup keras.
"Coba aja tuh mahluk ngak nimpukin gue pakai bola-bola kertas, pastinya gue ngak bakal tuh dihukum sama pak Broto" ujarnya kesal. Raut wajah Nara juga sudah terlihat kusut.
Nara sudah tidak tau lagi harus menghadapi Nata seperti apa. Sudah berulang kali pula Nara mencoba untuk bicara baik-baik dengan Nata. Tapi yang ada mahluk astral satu itu malah membuatnya semakin kesal.
Bagaimana tidak kesal?. Saat dirinya mencoba baik terhadap Nata tapi lelaki itu malah menjahili dirinya lagi dan lagi. Hingga membuat Nara menjadi malas untuk berbaikan dengan Nata.
Toh lelaki itu tidak akan pernah berhenti menjahili dirinya. Jadi buat apa Nara berdamai dengan Nata. Membuang-buang waktu dan tenaga saja pikir Nara.
Nara jadi ingat saat mereka awal-awal masuk kelas sepuluh. Saat itu sikap Nata tidak semenyebalkan saat ini. Dulu Nata sangat baik bahkan sangat perhatian kepada dirinya. Tapi entah kenapa suatu hari sikap Nata berubah seratus persen kepada dirinya.
Entah apa yang membuat Nata sampai berubah seperti itu. Yang jelas Nara tidak tau dan tidak akan mau tau. Karna apa? Karna ia sudah terlalu membenci sosok Nata saat ini.
Semenjak hari di mana Nata berubah, di saat itu pula Nara membenci lelaki itu. Dan sampai kapan pun Nara akan tetap membenci Nata.
"Udahlah Nar, lain kali elo biarin aja tuh cowok mau ngapain. Kan elo tau sendiri jika si Nata kelakuannya emang kayak gitu" ucap Melody enteng sambil kembali menyendok baksonya kedalam mulut.
Emang Melody pikir ia bisa begitu saja membiarkan Nata semakin semena-mena terhadap dirinya. Mungkin dulu ia akan bersabar dengan kelakuan Nata terhadap dirinya.
Tapi sekarang Nara sudah terlalu muak dengan semua tingkah laku Nata terhadap dirinya. Maka dari itu Nara sudah memutuskan jika ia tidak akan tinggal diam lagi dengan sikap Nata.
Ia akan berusaha untuk membalas semua kejahilan Nata terhadap dirinya selama ini.
Nara tidak mau lagi menjadi perempuan lemah, ia akan tunjukan kepada Nata bahwa ia adalah perempuan yang kuat. Sehingga Nata tidak akan berani lagi untuk menjahili dirinya.
"Biarin gimana?" ucap Nara sedikit kesal.
"kalau gue biarin malah yang ada tuh mahluk astral malah makin menjadi-jadi lagi sama gue," menerawang sebentar Nara kembali berucap."Lama-lama gue bisa mati muda juga kalau kayak gini terus" ucap Nara lemah sambil mengaduk-aduk minumannya. Kepalanya juga sudah tertunduk kebawah supaya ketiga sahabatnya itu tidak tau jika saat ini ia hampir menangis.
Nara tak mau terlihat lemah di depan sahabat-sahabatnya. Ia tidak suka melihat tatapan kasihan dari mereka. Yang Nara butuhkan saat ini adalah dukungan bukan tatapan prihatin yang sering Astrid, Melody dan Naya berikan selama ini.
"Huss..elo ngak boleh ngomong kayak gitu Nar!" ucap Astrid tidak suka mendengar perkataan terakhir Nara barusan.
Walau Astrid tau jika Nata menyukai Nara tapi Astrid tidak terima jika perlakuan Nata yang sering membuat sahabatnya selalu dalam masalah. Contohnya seperi tadi pagi gara-gara kelakuan jahil Nata membuat Nara harus di hukum oleh guru mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love You (END)
Teen FictionIni kisah Natalio Sasta Winata. Cowok paling populer di SMA PELITA. Yang diam-diam mencintai seorang Anara Amesti. Berbagai cara Nata lakukan demi bisa menarik perhatian gadis itu. Dimulai dari menjahili, hingga membuat Nara kesal. Semua itu Nata la...