34

49 12 0
                                    

Sudah satu bulan lebih pasca penculikan Nara terjadi. Dan selama itu pula Nata dan Nara resmi berpacaran. Keduanya juga nampak tak malu lagi untuk menunjukan kemesraan dihadapan semua orang. Termasuk juga dihadapan para sahabat mereka.

Seperti yang terjadi di kantin siang ini. Cowok itu dengan sabarnya membujuk Nara supaya memakan baksonya. Tapi sepertinya gadis itu masih ngambek dengan Nata. Hingga tak mengiraukan apa yang dikatakan cowok itu.

Dengan inisiatifnya sendiri, Nata mulai mengarahkan sedok yang berisi bakso kearah mulut Nara. Tak lupa pula dengan bujuk rayu yang dilontarkan cowok itu kepada Nara. Membuat gadis itu luluh juga dan mulai menerima suapan dari Nata.

"Nah gitu donk, dimakan baksonya. Ntar yang ada kamu malah sakit lagi kalau ngak makan." ujar Nata lembut. Tak lupa tangan yang satunya sudah membelai sayang rambut Nara.

Sejak mereka berpacaran. Baik Nata maupun Nara sudah menganti pangilan mereka. Dari yang biasanya lo, gue. Kini mejadi aku, kamu.

Kalian pasti merasa heran. Kenapa keduanya bisa berpacaran seperti saat ini. Sedangkan waktu itu Nata hampir saja ditusuk oleh para penculik. Karna pada dasarnya penculikan waktu itu hanyalah settingan belakang.

Sebenarnya Ana yang merencanakan soal penculikan waktu itu. Tujuan gadis itu hanya untuk menyatukan Nara dan Nata. Karna Ana pernah bernjanji pada dirinya sendiri, jika Ia akan menyatukan cinta keduanya.

Dan hari itu, Ana menepati janjinya. Gadis itu telah membuat rencana agar Nata dan Nara bisa bersatu. Tak hanya Ana saja yang terlibat dalam rencana itu. Tapi para sahabat Nata dan Nara pun juga ikut serta mengambil bagian, dalam misi menyatukan keduanya.

Tak ketinggalan Bara juga ingin ikut dalam misi mereka. Sama seperti Ana. Bara juga sudah mulai menerima jika Nara tidak mencintai dirinya. Yang Bara mau, ia bisa melihat Nara bahagia. Walau bahagia Nara bukan karna dirinya. Makanya Bara ingin ikut dalam misi mereka.

Rencananya mereka akan membuat seolah-olah Nara diculik sama orang yang tak dikenal. Dengan begitu pastilah Nata akan mencari Nara. Dan di tempat penculikan itulah mereka akan membuat keduanya saling mengakui perasaan mereka. Dan rencana mereka pun berhasil karna kini keduanya sudah bersama.

"Gini nih, kalau pasangan baru." sindir Gery. "Dunia berasa jadi milik berdua."

Yang disindir terlihat biasa saja.  Untung Nata lagi bahagia saat ini. Kalau tidak, botol air mineral yang ada di hadapannya sudah ia lempar kearah Gery.

"Ye sirik aja lo, Ger." sahut Juna. "Makanya cari cewek biar lo ngak jomblo lagi."

"Mana ada cewek yang mau sama Gery, Jun. Orang tuh mulutnya aja kayak anak cewek." ejek Melody.

"Lo tuh kenapa sih Mel! Selalu aja cari masalah sama gue. Jangan bilang lo naksir lagi sama gue. Makanya lo selalu cari masalah sama gue. Ngaku ngak lo!" tuduhnya langsung.

Tak terima dituduh seperti itu oleh Gery. Melody melempari cowok itu dengan kacang kulit yang tadi sempat ia beli.

"Enak aja lo bilang gue suka sama lo. Ngak level tau!!" balas Melody kejam.

"Lo tuh yang ngak level sama gue!" Gery tak mau kalah dari Melody. Sehingga keduanya terlibat adu mulut.

Naya yang pusing mendengar perdebatan keduanya mulai menyahut, yang langsung membuat keduanya jadi bungkam. "Gue sumpahin lo berdua jadian." sumpah Naya pada keduanya.

"Hahaha.. Nah loh Mel. Hati-hati, biasanya sumpah Naya itu mujarab tau." Astrid mulai menakuti nakuti Melody.

"Ihh, jangan sumpahin gue Nay!! Gue ngak mau jadian sama tuh cowok!" tunjuknya langsung kearah Gery.

"Siapa juga yang mau jadian sama lo!!"

Keduanya sudah saling membuang muka. Tak ingin melihat satu sama lain.

Ana yang semenjak tadi hanya memperhatikan interaksi mereka pun, hanya bisa tersenyum. Sejak ia menyatukan Nata dan Nara, gadis itu sudah menjadi bagian dari mereka. Ana merasa senang, ia semakin memiliki banyak teman. Dengan begitu ia tak akan merasa kesepian lagi.

"Gimana kalau setelah ujian kelulusan. Kita pada jalan-jalan ke suatu tempat." ajak Nata.

"Emang mau jalan-jalan kemana?" tanya Nara.

"Ya kemana aja boleh." cowok itu mulai meminta pendapat dari mereka semua. "Ada yang punya usulan buat pergi kemana?"

"Kalau naik gunung gimana?" usul Gery.

Sontak saja usulan dari Gery langsung ditolak mentah oleh para cewek-cewek. Mereka tidak sangup jika harus naik gunung.

"Gimana kalau ke Puncak aja." kali ini Melody yang memberi usul.

"Ngak ah, Mel. Gue udah sering ke Puncak. Yang lain aja deh." timpal Naya. Pasalnya cewek itu sudah sering ke Puncak. Apalagi saat liburan ia dan keluarganya akan selalu kesana.

"Ya terus mau pada kemana donk?" Tanya Melody. Pasalnya mereka semua jadi bingung harus pergi kemana.

"Ke pantai aja kak." usul Ana. Sontak saja usulan Ana barusan diterima oleh mereka semua. Kenapa juga tadi mereka tak kepikiran untuk pergi kesana. Untung saja Ana mengusulkan tempat itu. Jadi mereka semua bisa pergi ke pantai.

"Jadi udah deal nih buat pergi ke pantai?" tanya Nata sekali lagi kepada mereka.

"Deal donk." jawab mereka kompak.

"Ya udah. Kalau gitu setelah kita selesai ujian kelulusan. Kita bakal langsung pergi ke pantai." ujar Nata.

"Akhirnya gue bisa main ke pantai lagi." girang Nara. Gadis itu terlihat sangat senang mengetahui jika nanti mereka akan pergi ke pantai.

"Aduh pacar siapa sih ini. Kok gemes banget." ledek Nata. Tak lupa juga cowok itu mencubit pipi Nara.

"Ihh, Nata! Malu tau sama yang lain." wajahnya sudah Nara sembunyikan di dada Nata. Guna menyembunyikan wajahnya yang sudah terlihat merona. Sedangkan Nata sudah terkekeh geli melihat tingkah pacarnya tersebut.

"Aduh kalau kalian berdua mau pamer kemesraan, ngak usah di depan kita juga kali!!" sembur Gery.

"Makanya cari pacar! Biar lo ngak sirik mulu sama gue dan Nara." balas Nata.

"Bodok ya Nat. Gue ngak sirik tuh sama lo berdua! Lagian gue jomblo tuh bukan karna tak laku. Tapi karna gue aja yang belum mau pacaran." Sahut Gery mencoba menyakinkan teman-temannya.

Kini semuanya mentertawakan Gery. Cowok itu mengaku jomblo karna ia belum mau berpacaran. Padahal jelas sekali, jika cowok itu jomblo karna tak laku. Bukan karna tampang Gery jelek atau ia kurang kaya. Tapi lantaran mulut pedasnya itu mampu membuat para cewek-cewek mikir dua kali buat dekat dengan cowok itu.




Ngak terasa tinggal satu part lagi menuju ending. Dan setelah itu kalian akan berpisah dengan Nata dan Nara. Kira-kira kalian bakalan ada yang kangen ngak sama mereka berdua.

Jangan lupa
Vote dan komen






















Secret Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang