06

356 250 90
                                    

Pemutaran film yang kurang lebih dua puluh menit lagi. Membuat ke empatnya memutuskan untuk kembali lagi ke gedung bioskop saja.

Melody dan juga Naya keduanya sudah izin ke toilet sebentar. Sedangkan Nara dan Astrid keduanya sudah antre untuk membeli popcron.

Antrean yang cukup panjang membuat keduanya berdecak kesal. Apalagi saat giliran Nara dan Astrid ingin mengambil popcron yang ada ditangan penjual tersebut.

Keduanya harus kembali kesal ketika popcron yang sudah lama mereka tunggu kini sudah berpindah tangan ke orang lain.

Nara mencoba melihat siapa orang yang sudah berani mengambil popcronnya. Gadis itu kembali tercengang saat melihat siapa pelakunya. Nata.

Lelaki itu sudah berdiri angkuh disampingnya sambil memegang kedua kotak popcron miliknya. Disamping Nata juga sudah ada Gery dan Juga Juna.

"Nata ngapain sih elo ambil popcron kita! Ngak tau apa kalau kita berdua udah susah payah antre panjang kayak gini," sungut Nara marah. Wajah gadis itu sudah merah karna menahan amarahnya.

"Sini'in ngak popcron kita!!" lanjut nya sambil mencoba mengambil dua kotak popcron tersebut.

Namun sayang usaha Nara yang mencoba untuk merebut kembali kotak popcron itu terlihat sia-sia. Karna cowok itu malah sengaja meninggikan kedua tangannya ke atas, agar Nara tidak bisa mengambil kotak popcron itu.

Nara berdecak sebal.

"Kalau gue ngak mau gimana!". tantang Nata sambil tersenyum mengejek kearah Nara.

"Elo tuh maunya apa sih Nata. Kenapa elo itu selalu aja ngangguin gue. Ngak capek apa gangguin gue mulu," geramnya sambil memijit keningnya yang tiba-tiba terasa pusing.

"Nih ya, gue aja udah capek banget ya ngadepin elo terus."

Nara merasa frustasi setiap kali menghadapi sikap Nata yang seperti ini. Gadis itu juga sudah mencak-mencak ditempatnya. Rasanya Nara ingin sekali mencakar wajah Nata yang katanya ganteng itu.

Sedangkan Astrid, Gery dan Juna ketiganya hanya bisa menghela nafas melihat pertengkaran Nata dan Nara yang kembali terjadi. Apa mereka berdua tidak bisa akur sehari saja? Kenapa keduanya malah seperti kucing dan tikus saja.

Nara yang masih mencoba untuk mengambil kotak popcron yang ada ditangan Nata. Sedangkan cowok itu malah semakin meninggikan kedua tangannya, supaya Nara tidak bisa mengambil kotak popcronya. Yang membuat gadis itu semakin jengkel.

Dengan kekuatan penuh Nara menendang tulang kering Nata, yang membuat cowok tersebut langsung mengaduh kesakitan. Sedangkan Juna, Astrid dan Gery hanya melongo ditempatnya.

Ketiganya kembali di buat takjub dengan keberanian Nara itu. Jika kemarin-kemarin gadis itu berani  menonjok hidung Nata dan sekarang Nara malah menendang tulang kering cowok itu.

Sungguh Nara orang pertama yang berani melakukan itu semua terhadap Nata. Maka dari itu ketiganya hanya bisa melongo ditempatnya.

"Rasain tuh!!". Ucap Nara senang melihat Nata yang kesakitan akibat ulahnya barusan.

"Elo!!" geramnya sambil menunjuk Nara. Wajah lelaki itu terlihat jelas sedang menahan rasa sakit di kakinya yang tadi Nara tendang.

Dengan wajah tanpa dosa Nara kembali berucap."Kenapa ada yang salah gitu? Ngak kan."

Mendengar perkataan Nara barusan yang tidak merasa bersalah sedikit pun karna sudah menendang kakinya, membuat lelaki itu meradang.

"Minta maaf ngak!" paksa Nata.

"Ngak mau tuh. Ayo Astrid kita pergi dari sini, gue udah malas kalau harus liat muka si cowok nyebelin itu." sambil menarik tangan Astrid untuk meningalkan tempat itu.

Secret Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang