Nara pikir setelah pak Broto datang Nata tidak akan lagi menganggu dirinya. Tetapi pikiran Nara salah ternyata Nata malah semakin gencar untuk menganggu dirinya. Tanpa takut ketahuan pak Broto lelaki itu kembali menganggu dirinya.
Seperti saat ini lelaki itu sendari tadi tak henti hentinya melempari dirinya dengan bola-bola kertas yang sudah lelaki itu buat sendiri.
Rasanya Nara ingin sekali berteriak saat ini juga untuk menghentikan kegiatan lelaki itu yang sampai saat ini masih melempari dirinya dengan bola-bola kertas tersebut.
Nara juga rasanya ingin sekali menjambak rambut milik Nata untuk menghilangkan rasa kesalnya saat ini. Tapi Nara juga sadar tidak mungkin jika ia membuat keributan didalam kelas saat ini.
Apalagi saat ini masih jam pelajaran pak Broto. Bisa-bisa yang ada dia malah kena hukum lagi oleh gurunya yang satu itu karna sudah mengacaukan jam pelajaran beliau.
Makanya sendari tadi yang Nara lakukan hanyalah mencoba untuk bersabar dan bersabar. Mungkin dengan itu ia bisa menghindari dari perang dunia ketiga.
Kalau saja ini bukan pelajaran pak Broto sudah dipastikan sejak lama Nara mencakar wajah sok kegantengan milik Nata hingga tidak berbentuk lagi.
Untuk melampiaskan rasa kesalnya saat ini. Nara, gadis itu lebih memilih untuk mencoret-coret buku miliknya dengan ganas.
Nara juga sudah mengambar mahluk bertanduk dua di buku tulisnya. Yang gadis itu beri nama Natalio Sasta Winata dibawah gambar tersebut. Kini wajah Nara tersenyum mengejek kearah gambar tersebut. Seolah olah gambar tersebut adalah sosok Nata asli yang harus ia benci.
Sedangkan Astrid yang melihatnya hanya bisa tersenyum dan mengeleng-gelengkan kepalanya melihat raut wajah kesal milik Nara saat ini. Terlihat lucu.
Itulah yang Astrid lihat saat ini pada sosok Nara. Apalagi bibir Nara saat ini sudah maju beberapa senti. Mulutnya juga sudah bergumam untuk menyumpah serapah kepada gambar tersebut. Yang diyakini oleh Astrid jika sumpah serapah itu di tunjukan untuk Nata, musuh bebuyutan gadis itu.
Astrid juga jadi penasaran kenapa Nata selalu saja ingin menganggu Nara. Apa yang sebenarnya Nata inginkan dari sahabat sejak kecilnya itu. Karna setahu Astrid Nara tak pernah memiliki salah terhadap lelaki itu sehingga Nata harus menganggu sahabatnya.
Dan jika Astrid lihat-lihat juga sebenarnya Nata tak pernah untuk mencoba menyakiti fisik Nara. Tapi yang dapat Astrid lihat jika perlakuan Nata itu sesunguhnya hanyalah untuk membuat sahabatnya itu kesal saja. Tidak lebih.
Atau lebih tepatnya bisa di bilang jika Nata mencoba untuk mencari perhatian Nara lewat tingkah lakunya yang membuat gadis itu kesal. Dengan begitu pastilah tanpa sadar Nara akan memikirkan cowok tersebut.
Lagi pula Astrid bisa melihat dengan jelas tatapan mata Nata terhadap Nara. Seperti ada suatu rasa yang coba lelaki itu pendam lewat tatap matanya. Mungkin perasaan cinta.
Tapi yang Astrid herankan adalah kenapa Nata lebih memilih membuat Nara membenci lelaki itu dengan tingkahnya dari pada mengungkapkannya secara langsung. Sehingga Nata tak perlu lagi membuat Nara kesal dengan tingkah ajaibnya.
Jika saja sikap Nata tidak semenyebalkan itu mungkin saja Nara akan menyukai lelaki itu juga. Sehingga keduanya tak perlu lagi seperti kucing dan tikus seperti ini. Yang mana keduanya tidak dapat disatukan.
Tapi lihatlah sekarang Nara sudah mulai menyukai lelaki lain. Dan bisa saja suatu saat nanti pastilah Nara akan memiliki seseorang yang gadis itu cintai untuk di jadikan kekasihnya.
Astrid yakin jika sampai itu terjadi barulah Nata akan merasa menyesal karna sudah tidak berkata jujur sendari awal tentang perasaan lelaki itu yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love You (END)
Teen FictionIni kisah Natalio Sasta Winata. Cowok paling populer di SMA PELITA. Yang diam-diam mencintai seorang Anara Amesti. Berbagai cara Nata lakukan demi bisa menarik perhatian gadis itu. Dimulai dari menjahili, hingga membuat Nara kesal. Semua itu Nata la...