16

205 117 50
                                    

Gadis itu sudah duduk diam dibangkunya. Tadi pagi-pagi sekali Nara sudah berangkat kesekolah. Gadis itu tidak mau merusak paginya yang cerah ini dengan ia yang datang terlambat ke sekolah.

Karna pagi ini Nara merasa sangat senang pasalnya kemarin adalah hari terakhir ia melaksanakan hukuman dari pak Broto. Yang artinya sudah seminggu ini ia melaksanakan hukuman itu. Dan akhirnya hari ini dia bisa terbebas juga dari dua hal yang membuat Nara merasa sangat senang setengah mati.

Yang pertama Nara tidak perlu lagi repot-repot membersihkan toilet sekolah, yang mengakibatkan gadis itu harus pulang sore. Dan alasan yang kedua inilah yang paling membuat Nara merasa sangat senang sekali.

Rasanya Nara ingin sekali berteriak kegirangan pagi ini, secara tidak langsung gadis itu terbebas dari Nata mulai hari ini. Ya walaupun Nara sendiri tidak yakin seratus persen jika ia bisa terbebas dari Nata.

Tapi setidaknya Nara tidak perlu lagi berdekatan dengan Nata, toh hukuman mereka berdua juga sudah selesai kemarin. Jadi Nara berharap jika ia tak perlu lagi berurusan dengan Nata lagi kedepannya.

Nara sudah malas sekali jika harus kembali berurusan dengan Nata, yang ujung-ujungnya pasti ia juga yang akan merasa kesal sendiri. Jadi lebih baik jika ia menghindarinya saja.

Maka dari itu Nara akan berhati-hati mulai hari ini supaya ia tidak perlu lagi terlibat dengan cowok itu.

Nara juga berharap untuk beberapa bulan kedepan ia tak perlu terlibat lagi dengan Nata. Nara hanya ingin hari-harinya disekolah merasa tenang untuk beberapa bulan kedepan, sebelum ia lulus SMA.

Setelah itu Nara pastikan jika ia tidak akan bertemu lagi dengan Nata. Karna Nara akan pastikan jika ia memilih kampus yang berbeda dengan cowok itu.

Sudah cukup tiga tahun ini saja ia diganggu oleh Nata. Nara tak mau lagi jika masa perkuliahannya nanti juga dinganggu oleh cowok itu. Makanya Nara akan memilih kampus yang berbeda dengan cowok itu nantinya. Agar mereka tak perlu lagi bertemu.

Para siswa mulai memasuki kelas tersebut namun baik Astrid, Melody dan Naya belum juga terlihat. Nara berdecak sebal merasa bosan karna ketiga sahabatnya itu belum kunjung juga datang. Padahal kelas XII Ipa4 sudah mulai ramai tapi Nara seolah merasa sendirian dikelas itu.

Maklum, Nara memang susah jika harus berinteraksi dengan orang lain kecuali keluarga dan para sahabatnya. Bukan berarti Nara sombong atau apa, tapi ia hanya sulit jika harus berinteraksi dengan orang lain.

Maka dari itu Nara lebih memilih untuk diam ditempat duduknya dari pada harus bergabung dengan Nadin dan para siswi lain yang ada di kelasnya.

Para siswi di kelasnya juga sudah memaklumi dengan sifat Nara yang satu itu, makanya tidak ada satu pun dari mereka yang mempermasalahkannya. Mungkin mereka mengangap jika itu sudah menjadi privasi gadis itu yang tidak boleh mereka ganggu.

Nara merasa cukup beruntung bisa masuk di kelas ini sehingga ia bisa memiliki teman-teman yang bisa mengerti dirinya.

Dari arah pintu terlihat Astrid, melody dan juga Naya yang berjalan kearah meja mereka. Nara tersenyum melihat ketiganya yang dibalas mereka dengan senyum pula.

"Woy pagi-pagi nih anak udah nangkring aja dikelas." ucap Melody saat sudah duduk di bangkunya yang ada di depan meja Nara.

Gadis itu memutar kursinya sehingga menghadap langsung kearah Nara.

"Nay, Trid gue jadi ngak yakin nih jika orang yang duduk di depan gue ini si Nara sahabat kita." ledek Melody yang tidak percaya jika Nara sudah lebih dulu datang dari mereka.

Secara Nara itu sebelas dua belas dengan Naya, orang yang suka datang kesekolah saat beberapa menit lagi bel masuk berbunyi.

Astrid dan Naya hanya terkekeh geli menanggapi ledekan Melody barusan yang di tunjukan kepada Nara. Sedangkan muka Nara sudah masam melihat kearah ketiganya yang kini malah mentertawakan dirinya.

Secret Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang