Entah ini akan menjadi hari bahagia atau hari sial bagi Nara. Pasalnya saat bel istirahat berbunyi ketiga sahabatnya malah menarik Nara menuju lapangan.
Nara sendiri sedikit bingung, kenapa ketiganya malah membawa dirinya menuju lapangan bukan menuju kantin. Tidak taukah mereka jika saat ini Nara sedang menahan lapar.
Saat mereka sampai di lapangan. Nara kembali dibuat bingung. Pasalnya sudah banyak para murid berkumpul di lapangan. Sebagian dari mereka berdiri dipinggir lapangan. Sedangkan para murid yang berada ditengah lapangan sudah membentuk tanda hati.
Ada apa ini? batin Nara cukup penasaran.
Nara belum bisa mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Ketika para sahabatnya kembali menuntun dirinya untuk mendekati para murid yang masih membentuk tanda hati itu.
Sampai di dekat para murid itu. Nara kembali dibuat tercengang saat melihat Bara dengan senyum manisnya, berjalan keluar dari kerumanan murid yang membentuk hati tersebut.
Masih dengan senyuman yang tepatri diwajah Bara. Cowok itu mulai mendekati Nara. Ditangannya juga sudah terdapat satu buket mawar merah. Buket bunga yang rencananya akan Bara berikan ketika menembak Nara saat ini.
"Nara gue tau kalau kita baru kenal." Bara meraih tangan Nara untuk ia gengam. "Tapi lo harus tau Nar. Bahwa gue udah jatuh cinta sama lo. Dan itu ngak butuh waktu lama buat gue jatuh cinta sama lo."
Nara hanya bisa diam. Gadis itu tak tau harus bereaksi seperti apa saat ini. Ia masih terlihat linglung. Tak mengyangka jika Bara akan mengungkapkan perasaan cowok itu secepat ini.
"Jadi Anara Amesti." Nara bisa merasakan jika saat ini Bara sedang gugup. Buktinya tangan cowok itu semakin erat mengengam tanganya. "Lo mau kan jadi pacar gue?"
Walau senyum manis Bara masih terlihat. Namun jauh didalam lubuk hati cowok itu sedang merasa harap-harap cemas, menantikan jawaban dari Nara. Bara takut jika Nara akan menolak cintanya.
Nara akui jika dulu ia mengharapkan saat-saat seperti ini terjadi. Tapi kenapa saat itu terjadi. Nara hanya bisa diam dan tidak tau harus menjawab apa. Seketika Nara merasa kesal dengan dirinya sendiri.
*****
Dilain tempat tepatnya dikantin. Nata, Gery dan Juna sedang menikmati makanan mereka. Ketiganya tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di lapangan saat ini.
Sampai salah seorang sisiwi berlari heboh kearah kantin guna mengabari teman-teman cewek itu untuk segera menuju lapangan.
Awalnya Nata tak perduli dengan perbincangan cewek itu dengan teman-temannya. Tapi setelah Nata mendengar ada nama Nara disebut. Nata jadi penasaran. Ia ingin tau apa sedang mereka bicarakan.
Maka dari itu, Nata menajamkan pendengarannya. Guna bisa mendengar lebih jelas lagi apa yang sedang mereka bicarakan."Ada berita heboh nih." Cewek yang berlari heboh ke kantin tadi sudah mulai bergosip.
Kedua teman cewek itu dengan seksama menyimak gosip apa yang akan diberitahu oleh cewek itu.
"Berita heboh apa sih Ca?" Gadis berambut pendek itu menyahut tak sabar. Ingin tau berita heboh apa yang akan diberitahu oleh Ica.
"Iya nih Ca. Gue ngak sabar tau! Ada berita heboh apa sih?" Sahut cewek yang satunya.
"Lo berdua tau ngak sama Bara? Cowok yang keturunan jerman itu loh."
"Tau kok." Jawab si cewek berambut pendek. Sedangkan yang satunya hanya mengangguk saja.
"Emang kenapa sama Bara?" Lanjut Abel penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love You (END)
Teen FictionIni kisah Natalio Sasta Winata. Cowok paling populer di SMA PELITA. Yang diam-diam mencintai seorang Anara Amesti. Berbagai cara Nata lakukan demi bisa menarik perhatian gadis itu. Dimulai dari menjahili, hingga membuat Nara kesal. Semua itu Nata la...