01. [BTS] Uljima

23.8K 1.6K 55
                                    

Sudah satu bulan y/n berubah. Jin dan kawan-kawan di buat bingung.

Tidak ada lagi y/n yang berisik, tidak ada lagi y/n si tukang rusuh, tidak ada lagi tawa merdu dari nya.

Satu bulan y/n menghindari mereka. Tidak lagi berangkat sekolah bersama, makan di kantin bersama, pulang sekolah bersama, ataupun kumpul bersama. Bahkan ia tidak dapat di hubungi. Rumahnya juga menjadi sepi setiap mereka datang mencari.

Seperti hari ini.

Saat pagi-pagi Jimin ingin mengajaknya berangkat, rumah y/n sudah sepi sehingga ia akhirnya pergi berangkat sendiri. Begitu istirahat tiba Jimin dan Taehyung serta Jungkook yang biasa menjemput y/n di kelas untuk ke kantin di buat bingung karena y/n kembali menghilang. Pulang sekolahpun mereka semua menunggu y/n di gerbang bahkan sudah hampir dua jam, namun y/n juga tidak terlihat.

Padahal mereka yakin y/n berangkat sekolah karena setiap jam pelajaran mereka melihat ia duduk di bangkunya seperti biasa.

"Hyung aku rasa kita harus mengintai rumahnya. Aku benar-benar khawatir."

"Benar Jungkook-ah. Aku juga khawatir padanya."

-

Pukul 4 sore Namjoon, Jin, Hoseok, Yoongi, Jimin, Taehyung dan Jungkook tengah bersembunyi di balik semak-semak di seberang rumah y/n. Sudah hampir satu jam. Yoongi hampir tertidur, Jin kelaparan, Jimin dan Taehyung juga mengeluh karena telah lama menunggu namun tidak ada hasil sampai--

"Hei! Itu y/n. Mau kemana dia?"

Namjoon berseru saat melihat y/n keluar dari rumah menggunakan hoodie besarnya dan menutup kepalanya. Mereka berdebat cukup lama apakah harus mengikuti atau tidak. Sampai tidak sadar jika y/n kembali sambil menenteng kantung plastik belanjaan.

"Oh dia habis belanja."

"Kita harus masuk ke rumahnya untuk melihat apa saja yang di lakukannya." Yoongi yang kembali segar memberikan arahan.

"Tapi hyung, y/n itu suka mengunci pintu. Bagaimana kita masuk?"

"Begini..."

-

Y/n sedang membuka pintu rumahnya saat tiba-tiba ia mendengar suara jatuh di samping rumah. Ia berjalan kesana untuk memastikan ada apa. Tidak menyadari bahwa lima orang laki-laki mengendap-endap masuk ke dalam rumahnya.

Setelah melihat tidak ada apa-apa ia kembali masuk ke dalam dan mengunci pintu rumah.

-

Jin yang melihat y/n kembali membawa mangkuk mengeluh karena aroma yang tercium membuat dirinya tambah lapar. Namun dia menyadari sesuatu yang salah.

"Ya! Kenapa y/n makan mi dengan minum soda?! Aish bukankah sudah ku peringati jika itu tidak sehat?!"

"Hyung! Jangan terlalu berisik!" Perintah Yoongi. Bisa saja nanti mereka ketahuan.

Taehyung dan Jimin baru masuk setelah di bukakan pintu oleh Jungkook. Mereka yang bertugas mengalihkan perhatian y/n tadi.

Mereka semua duduk di tempat sembunyi masing-masing sambil mengamati y/n.

"Sepertinya y/n memang mematikan hpnya. Lihat ia tidak memegangnya, biasanya jika tidak melakukan apa-apa ia akan main hp sampai-sampai Yoongi hyung memarahinya." Gumam Namjoon pada Hoseok.

Jungkook yang sedari tadi paling dekat dari tempat y/n terkejut karena melihat air mata lolos melewati pipi y/n yang hanya memandang lurus pada televisi di depannya. Ia sudah tidak tahan.

Jungkook beridiri dari tempatnya dan berjalan mendekati y/n dengan cepat menghiraukan suara hyung-hyungnya yang terkejut melihat Jungkook keluar dan menyuruhnya kembali.

"Noona"

Y/n tersentak saat sebuah suara memanggilnya. Karena setau dirinya, ia telah mengunci pintu rumahnya.

"J-jungkook?! Kenapa disini?"

Karena kepalang ketahuan mereka semua akhirnya ikut keluar mendekati y/n.

"Kau yang kenapa y/n. Kenapa terus-terusan menghilang?"

"Kau menghindari kami?"

"Pasti terjadi sesuatu"

Y/n terdiam melihat semua temannya berasa disini sekarang. Dan melihatnya dalam keadaan seperti ini.

Oh Tidak.

Y/n kembali meneteskan air mata dan menutup wajahnya dengan tangan. Ia malu pada mereka, karena y/n tidak pernah menangis seperti ini sebelumnya. Dan lagi ia juga terus-terusan menghindari teman-temannya sebulan ini.

Ketika semua pandangannya gelap, yang muncul di bayangannya adalah pertengkaran orang tuanya dan perceraian mereka.

Y/n terisak semakin keras. Seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya tidak begini.

Mereka semua duduk mengelilingi y/n. Hanya diam memperhatikan karena mereka tau y/n-nya, y/n mereka sedang tidak baik-baik saja. Hati mereka menjadi sakit saat melihat y/n menangis.

Jungkook yang duduk di samping y/n ikut menangis lalu memeluknya.

"Uljimayo noona. Uljima hiks.."

"K-kookie.. huaa.."

y/n membalas dan menyembunyikan wajahnya di dada Jungkook.

"K-kenapa aku.. hiks.. aku salah apa..eomma dan appa.. hiks.."

"Ujima y/n." Ucap Jin dengan suara bergetar.

"Kau tau kalau kami selalu ada untukmu."

"Kami sayang padamu. Jangan seperti ini. Hatiku hancur y/n."

"Mianhae.. hiks.."

"Let's shining y/n. I'll be your hope." Hoseok yang menahan tangisnya juga ikut menangis.

Dan pada akhirnya hanya sahabat yang akan rela menangis bersamamu. Yang ikut hancur melihat kesedihanmu.

"Gomawo hiks.. Jinjja gomawo.."

-

Kkeut.

BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang