setelah erik pergi meninggalkanku, akupun langsung merapikan bekas makan kami. terkadang aku berfikir mengapa erik memperlakukanku seenaknya seperti tadi. bahkan semua yang terjadi saat ini bukan seluruhnya kesalahanku.
tettt teeett
kudengar suara bel rumah ditekan oleh seseorang. akupun dengan langkah pelan namun pasti segera membuka pintu utama rumah ini. setelah kubuka telah berdiri aurin dengan pakaian yang selalu ia gunakan saat ingin mengajakku pergi kesuatu tempat.
" kali ini mau ngajak kemana lagi? " tanyaku pertama kali saat menyambut kedatangannya. ia hanya menunjukan cengiran khasnya padaku.
" gak dikasih aer putih dulu gitu guenya? tega banget lu jadi sahabat. sahabatnya dateng dari jauh tempat bukannya disuruh masuk dikasih air minum dulu kek eh ini malah ditodong pertanyaan gitu " jawabnya lalu dengan seenaknya ia berjalan melewatiku.
" ya ya lu bisa ambil sendiri dan jawab pertanyaan gua, kali ini gua mau diajak kemana? " tanyaku sekali lagi memastikan kemana ia akan membawaku pergi, aku khawatir karena sekarang bukan cuma harus membawa diriku sendiri melainkan aku membawa calon bayi yang berada diperutku.
" santai sih, gue gak bakal ngajak ke diskotik kok. gue juga masih waras ngajak lu kesana sama aja nyari mati sama Tuhan. "
" yakali aja gitu, diantara kita berempat lu yang paling kejam. "" terserah deh. oh iya ngomong ngomong laki lu kemana? daritadi gua gak denger suaranya. " tanya aurin padaku dan aku hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepala tanda tak tau.
" lu tuh bininya, masa suami pergi keluar gak tau. "
" gua udah nanya dan dia malah bentak gue supaya gak usah ikut campur urusan dia. "
" brengsek! dia pikir, dia siapa sampe bentak bentak lo kaya gitu. " ucapnya emosi saat mendengar ucapanku. lalu aku hanya bisa menghela nafas lelah.
" yaudahlah, rin. lagipula dari awal juga erik emang gak mau sama hubungan ini. tapi karena orangtua gue pengen dia tanggung jawab dan mertua perempuan gue sakitnya kumat, mau gak mau dia tanggung jawab sama perbuatannya. " jawabku lelah karena harus mengingat luka saat pertama kali kudapati tatapan amarah dari erik, suamiku.
" terserah, tapi kalau sampe gue denger hal yang gak mengenakan tentang erik yang memperlakukan lo lebih parah. siap siap aja gue bakal maju ngadepin dia. "
" iya " jawabku singkat lalu kembali menuju dapur untuk segera menyelesaikan pekeejaan yang tertunda tadi.
lalu, kulihat aurin mengikutiku dan memperhatikanku yang sibuk mencuci piring. setelah selesai menyuci akupin langsung menaruhnya ditempat mereka masing masing hingga sesaat kemudian tedengar suara tawa aurin.
" kenapa lu? " tanyaku aneh lalu berjalan mendekatinya.
" lucu aja. "
" lucu? siapa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Unplanned Pregnancy
Romance( COMPLETE ) saat seorang gadis cantik, yang harus menjadi istri karena sebuah kehamilan yang tak direncanakan demi tak ingin menanggung malu keluarga. kini, nadia aundini harus merasakan seberapa menderitanya ia yang tak dicintai oleh suaminya send...