ceklek
" oke, aku siap untuk malam ini. " gumamku pelan.
lalu aku berjalan masuk dan menemukan erik sedang duduk diatas tempat tidur sambil menatapku dalam.
" kemarilah, aku ingin bertanya sesuatu padamu. "
aku mendekat secara perlahan sambil mengamati dirinya takut takut. lalu aku ikut duduk disebelahnya setelah ia menepuk sisi kanannya.
" apa apa? " tanyaku pelan. mungkin sangat pelan.
" masih ingat dengan peraturan itu? "
" ya, lalu kenapa? bukankah aku sudah mematuhinya. " ucapku sambil menatapnya berani.
ia memandangku sebentar lalu mengalihkannya lagi " jangan pernah kamu berani mendekati rafa, sahabatku. jika kamu ingin hubungan kita harmonis lakukan. " jawabnya tegas.
kemudian akupun menghela nafas lelah, tapi mau tak mau aku harus menurutinya, bukan. " baiklah aku akan lakukan, tapi maaf jika kamu merasa diriku mendekatinya. bicaralah dulu kepadanya supaya jangan pernah mendekatiku, aku tak ingin terlihat olehmu seperti wanita penggoda. " ucapku lalu bangkit dan berjalan menuju sisi lain dari tempat tidur besar itu.
" tidurlah, besok aku akan mengajakmu kesuatu tempat. " ucapnya saat aku sudah bersiap untuk membaringkan tubuhku.
" kemana? " tanyaku sedikit penasaran.
" pantai. "
" tumben sekali, biasanya walaupun hari sabtu kamu tetap kekantor. " ucapku kurang yakin dengan ajakannya itu.
" apa aku tak boleh sekali sekali mengajakmu keluar? bahkan saat aku ingin mebgajakmu, sepertinya kamu sangat tak ingin pergi keluar bersamaku? " jawabnya dengan nada seperti tersakiti dan entah mengapa aku ingin tertawa dibuatnya. seorang pria ketus mengatakan sesuatu dengan nada seperti itu, oh ayolah.
" baiklah, jam berapa kau akan mengajakku? " tanyaku sebelum mata ini terpejam.
" sekitar jam 8 pagi, jika kamu mengharapkan rafa disana, maaf aku tak mengajaknya kali ini. " ucapnya terdengar menyinggungku.
" terserah apa katamu, yang pasti aku tak mengharapkan dia. sudahlah aku ingin tidur tak ada yang ingin kau bicarakan lagi, kan? " tanyaku sambil melihatnya, lalu ia mengangguk dan akupun dengan tenang tidur disebelahnya.
_________
pagipun tiba aku yang memang sudah terbiasa bangun pagi pagi sekali setelah menikah, kini sudah selesai merapikan makanan yang sudah kumasukan kedalam tas kecil yang nanti akan kubawa.
biarlah jika aku dibilang terlalu excited, aku hanya ingin melayani erik dengan baik. aku tak ingin di cap sebagai istri tak peka.
" sedang apa "
sebuah suara datar berhasil membuatku berjengit kaget. aku yang sedang termenung sambil memasukkan semuanya akhirnya terhenti sambil menatapnya garang.
" kamu! "
" kenapa? apa ada yang salah dari ucapanku? " jawabnya datar.
" sekali saja jangan berbicara tiba tiba padaku! " kesalku lalu kembali memasukkan makanan.
" kaget, heum? " jawabnya yg kini sudah berada sangat dekat denganku hingga sebuah deru nafas terasa dibagian tengkukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unplanned Pregnancy
Romance( COMPLETE ) saat seorang gadis cantik, yang harus menjadi istri karena sebuah kehamilan yang tak direncanakan demi tak ingin menanggung malu keluarga. kini, nadia aundini harus merasakan seberapa menderitanya ia yang tak dicintai oleh suaminya send...