9

51K 2K 15
                                    

setelah lama aurin menyetir dan aku yang selalu tertawa saat ia menceritakan kisah lama kami berempat, akhirnya kamipun tiba disebuah mall ternama didaerah ibukota ini.

lalu setelah itu, kami berdua turun dari mobil dan berjalan memasuki lobby mall tersebut. aurin yang memang mempunyai sifat dewasa diantara kami, iapun menggenggam tanganku erat. jangan khawatir aurin memang sangat posesif pada kami, ia sangat peduli padaku dan juga kedua sahabatku yang lain.

" mereka nunggu dimana deh? " tanyaku saat sudah memasuki lantai 2 dimall tersebut.

aurin tak menjawab dan terus menarik tanganku kesebuah tempat yang sudah sangat kukenal namanya.

Zaiya Karaoke

begitulah namanya saat kulihat dari arah jauh. aku yang memang sudah sangat bosan merasakan kurungan erik, dan akhirnya bisa terpuaskan dengan bersantai bersama ketiga sahabatku.

saat sudah hampir berada ditempat karaoke tersebut, aku melihat gea tengah berdiri seperti sedang menunggu kami.

saat sudah hampir berada ditempat karaoke tersebut, aku melihat gea tengah berdiri seperti sedang menunggu kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" woy " teriak aurin tak tau malu. aku yang mendengar disebelahnya pun hanya misuh misuh padanya.

" mpok lu nih, ge. gak tau malu banget. jaraknya masih lumayan jauh udah teriak aja. " ucapku kesal saat sudah berada didepan gea. gea yang mendengar keluhanku hanya menatapku kasihan, sial.

" diapain aja lu sama aurin sepanjang jalan, nad? "

" gak banyak. gue kira setelah 2 minggu gak ketemu gue dia berubah. taunya masih sama aja, pemaksa. " jawabku dan geapun tertawa keras hingga aurin mendengus kesal.

" udahlah jangan menghina gue terus. si zahra kemana? " tanya aurin dan saat itu juga tatapanku mencari sosoknya yang mungkin berada didekat kami. tapi akupun tal menemukannya.

" percuma, dia udah didalem ruangan yang udah dibooking tadi. "

" oh yaudah langsung masuk aja " ucapku dan tanpa disuruh kedua sahabatku itu langsung masuk mengikutiku.

tapi, setelah beberapa langkah akupun menghentikan langkahku dan hal itu membuat aurin juga gea menatapku bingung.

" kenapa? " tanya gea

" gapapa, cuma kan gue gak tau dimana ruangan yang udah lu berdua booking. " jawabku jujur

" yaudah lu yang jalan duluan, ge. "

" oke sip "

lalu setelah itupun kami segera mencari ruangan yang sudah dipesan sebelumnya dan setelah itu kamipun langsung masuk dan menemukan zahra tengah memperhatikan pekerja yang biasa melayani customer yang datang disini.

lalu saat mengetahui kedatangan kami iapun langsung menatap kami bertiga dengan raut tak senang.

lalu saat mengetahui kedatangan kami iapun langsung menatap kami bertiga dengan raut tak senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" kenapa lu? " tanya gea padanya

" lama! "

" gue baru nyampe, lagian gue jemput si nadia lumayan jauh. dikira sekarang dia masih di kemang, hah?! " jawab aurin kesal.

" udahlah semuanya gue yang salah, bukan aurin yang salah tapi gue. " ucapku kalem lalu berjalan menuju sofa.

" mau karaoke lagu apa? " tanya zahra saat kami sudah bersiap ingin mengalirkan suara suara kusut kami.

" masih jaman lagu bang toyib gak sih? " tanya gea pada zahra yang sudah memegang remote khusus untuk mengganti lagu apapun sesuka kami.

" bang toyib? " tanyaku heran, bagiku ini aneh karena gea sangat membenci lagu dandut semacam itu.

" ada apa gerangan " sambungku kemudian dan gea hanya tersenyum kecut.

" daniel ngilang lagi. " jawab zahra dan diangguki oleh aurin. tunggu? kenapa aku gak tau soal ini.

" tunggu tunggu, kok lu berdua tau soal ini sedangkan gue enggak? oh mentang mentang gue udah gak ngampus dan lo gak cerita juga ke gue? " tanyaku kesal lalu kemudian gea bangkit dan duduk disebelahku.

" daniel mulai gak ngabarin gue lagi, bumil. gue mau curhat sama lu gimana ceritanya sedangkan kalau kita bertiga mau main aja mikir mikir dulu. kok lu bisa kuat gitu sih dikurung sama singa buas macem erik? " tanyanya

" ya mau gimana lagi, gue istrinya kuat gak kuat ya gue terima. udah deh mending play lagu apa kek, mulut gue udah gatel mau ngeluarin suara fals ini. " jawabku asal lalu gea dan yang lain menertawaiku, aku yang menyadari ucapan asalku ini akhirnya ikut tertawa bersama.

_______

" dari mana? " sebuah pertanyaan dingin terlontar dari seseorang hingga membuat langkahku terhenti.

ya, aku sangat mengenali suara ini. erik tengah berdiri sambil bersedekap dada dan menatapku dengan kilatan marah.

" a- aku habis pergi bersama sahabatku. " ucapku gagap saat menjawab pertanyaannya.

" cih! sahabat? gua gak percaya sama omongan lu. lu keluar buat ngelayanin laki laki haus sex diluar sana kan? haha susah sih kalau perempuan murahan macem lu itu kalau gak dapet sex sekali pasti nyari pemuas sex diluar sana, walau statusnya udah nikah. " ucapnya kasar tanpa memikirkan perasaanku. jujur itu adalah kalimat panjang paling menyakitkan yang ia katakan untukku. Tuhan, mau sampai kapan kau siksa diriku seperti ini.

" aku hanya bertemu dengan ketiga sahabatku dan makan malam bersama mereka, tak lebih dari itu. " jawabku menahan airmata yang akan melesat turun dari pipiku.

GRAP

tiba tiba ia menahan pergelangan tangaku saat aku akan melangkah menuju kamar kami. ia membalikkan badanku dan dengan seenaknya ia mencium bibirku. kurasakan jika ciuman ini adalah ciuman terkasar yang pernah kudapati darinya.

" a-apa umm y-yang mmpp " ucapanku tak jelas lalu kurasakan tubuhku melayang dan kusadar jika ia menggendongku dan membawaku menuju kamar kami.

lalu ia melempar tubuhku keatas kasur dan kembali mencium bibirku. aku ingin berteriak saat melakukan pemerkosaan ini padaku. memang, statusku sudah menikah dengannya. tapi jika ia memperlakukanku seperti ini apakah ini bukan pemerkosaan namanya.

" le-phass! " ucapku sebisa mungkin karena saat ini ia sudah melepas semua pakaian yang kugunakan tadi. aku tak ingin melakukan hal seperti ini. aku ingin kelembutan yang kudapatkan bukan kesakitan seperti saat ini.

" kenapa? bukannya kamu memang ingin melakukan ini, bukan? katakan sayang jika kamu menginginkannya. dan jangan pernah melakukan hal ini terhadap orang lain, MENGERTI! " ucapnya marah dan kemudian kurasakan jika sesuatu telah memasuki organ keintimanku. ya, kami lakukan ini lagi. hanya saja kali ini aku merasakan sakit dihati bukan lagi sakit di organ keintimanku seperti saat itu.

setelah merasa puas dengan perlakuannya padaku, ia bangkit dan tersenyum penuh kemenangan. aku tak mengerti dengannya. ia terlihat seperti membenciku, tapi ia tak ingin aku bersama dengan yang lain. apa yang ia mau dari ini semua?

sakit, perih, penderitaan ini entah sampai kapan akan berakhir. aku lelah, tapi aku bisa apa selain menerima semuanya.

lagi lagi, ini semua kulakukan demi anakku. buah hatiku.

*******

sakit woy sakit anak orang! erik kenapa sih, gak mikirin perasaan nadia :') mikirin enaknya dia aja! bilang aja lu pengen naena sama nadia tapi gak berani bilangnya terus terusan nyalahin nadia :'(

Unplanned PregnancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang